- Memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).
- Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
- Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
- Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
- Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
- Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.
- Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan Makmur.
Satu Tahun Prabowo-Gibran, Seberapa Tahu Milenial soal Asta Cita?

- Poin Asta Cita Prabowo-Gibran belum sepenuhnya terlaksana, terutama terkait dengan swasembada pangan dan energi baru terbarukan.
- Lapangan kerja berkualitas belum menyentuh semua kalangan, terutama Gen Z yang banyak menganggur.
- Pemerintah dinilai sudah melakukan beberapa langkah untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Jakarta, IDN Times - Tinggal hitungan jari lagi, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka genap satu tahun. Sebagaimana diketahui, pemerintahan Prabowo-Gibran mengusung visi "Bersama Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045".
Visi tersebut kemudian dituangkan ke dalam delapan misi alias Asta Cita. Lalu, seberapa tahu sih generasi milenial terhadap Asta Cita Prabowo-Gibran?
Salah satu karyawan swasta, Fahmi Maulana, mengaku tidak mengetahui secara keseluruhan poin-poin apa saja yang terkandung dalam Asta Cita. Dia mengatakan, awal mula mendengar "Asta Cita" saat masa kampanye Pilpres 2024.
"Secara keseluruhan saya kurang tahu poinnya apa saja, bahkan tidak hapal secara menyeluruh, tapi memang salah satu poin Asta Cita Prabowo-Gibran tersebut saya pernah mendengar pada saat kampanye Pilpres," ujar Fahmi kepada IDN Times, Rabu, 8 Oktober 2025.
Pria 29 tahun itu mengaku mengetahui salah satu poin pada Asta Cita terkait dengan memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM). Dia menyebut, ada keseriusan dari Prabowo-Gibran terkait HAM.
"Jika melihat keseriusan yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran, adanya pembentukan Kementerian HAM merupakan salah satu keseriusan yang ingin diberikan oleh pemerintah, namun hingga pada hari ini pelaksanaan program-program kementerian tersebut belum terlihat efektif untuk menjawab keresahan publik terkait isu tentang HAM," ucap dia.
Terkait dengan visi memperkokoh ideologi Pancasila dan demokrasi, Fahmi berharap lebih ditingkatkan lagi. Sebab, suhu politik di Indonesia kerap naik-turun.
"Pemerintah harus senantiasa membuka komunikasi dan dialog yang baik kepada masyarakat, agar terbukanya sistem demokrasi maupun ideologi Pancasila yang baik. Jika keseriusan tersebut dilakukan oleh pemerintah, bukan tak mungkin Asta Cita Prabowo-Gibran akan terlaksana seperti apa yang diinginkan," ujar dia.
1. Asta Cita Prabowo-Gibran hanya janji manis saja?

Secara terpisah, warga bernama Ita Marlita mengaku tahu Asta Cita Prabowo-Gibran. Menurutnya, itu merupakan janji-janji manis selama kampanye.
"Tahu, Asta Cita itu semacam visi-misi atau program kerja utama dari Prabowo-Gibran buat Indonesia ke depan. Kalau gak salah ada delapan poin gitu isinya. Isinya janji-janji manis mereka buat ningkatin negara dari berbagai sisi, dari ideologi sampai ekonomi. Jadi kayak roadmap mereka selama masa jabatan," ucap perempuan 28 tahun itu.
Selain memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan HAM, kata Ita, poin kedua Asta Cita adalah memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Menurut dia, hal itu belum sepenuhnya berjalan.
"Karena baru setahun ya, dan kelihatannya masih proses. Beberapa langkah sih udah kelihatan, kayak upaya swasembada pangan, mulai dorong teknologi pertanian, terus ngomongin soal energi terbarukan juga makin sering," kata dia.
Tetapi, menurutIta, pada realitanya pemerintah masih banyak melakukan impor pangan dan energi. Dia menyebut, penggunaan energi di Indonesia saat ini juga belum sepenuhnya beralih ke energi baru terbarukan.
"Jadi ya sudah mulai, tapi belum bisa dibilang berjalan baik. Masih work in progress banget," ujar Ita.
2. Bagaimana dengan poin lapangan kerja pada era Prabowo-Gibran?

Ita melanjutkan, pada poin ketiga Asta Cita, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, ada usaha dari Prabowo-Gibran untuk menciptakan visi tersebut.
"Banyak event-event UMKM dan industri kreatif yang digas, terus pembangunan infrastruktur juga masih jalan di beberapa tempat. Tapi ya masalahnya, lapangan kerja yang bener-bener berkualitas masih belum nyentuh semua kalangan, apalagi Gen Z kayak kita yang banyak nganggur sambil ngandelin freelance," kata dia.
Milenial lainnya, Rahmat, 31 tahun, juga mengaku tahu soal Asta Cita, tapi tak hafal delapan poinnya.
"Ya, saya tahu beberapa poin Asta Cita Prabowo-Gibran," ucap dia.
Kembali lagi ke poin lapangan kerja, kata Rahmat, pemerintahan Prabowo-Gibran dianggapnya sudah melakukan visi tersebut. Salah satunya pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Rahmat, ada sejumlah orang yang bisa bekerja di dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Meski demikian, dia juga menyoroti masalah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih kerap terjadi.
"Untuk poin menciptakan lapangan kerja, sudah ada beberapa yang berjalan, seperti program MBG yang sudah menyerap ratusan ribu pekerja. Namun, beberapa hal juga masih perlu diperbaiki seperti PHK besar-besaran di berbagai bidang pekerjaan," ujar Rahmat.
3. Daftar Asta Cita Prabowo-Gibran

Bagi kamu yang belum mengetahui Asta Cita Prabowo-Gibran, berikut daftarnya: