Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Siap Divaksin COVID-19, Jokowi: Saya Ingin Tunjukkan Vaksinasi Aman

Presiden Joko Widodo bersiap memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyatakan kesiapannya menjadi orang pertama yang bakal disuntik vaksin COVID-19. Dia ingin menunjukkan bahwa vaksin yang bakal disuntikkan ke masyarakat benar-benar vaksin COVID-19 yang aman.

"Insyaallah minggu depan ini dimulai. Sudah dimulai (presiden) disuntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya. Saya ingin menunjukkan bahwa vaksinnya aman, karena sudah melalui uji klinis tidak hanya sekali-dua kali, sudah diuji," kata dia di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (6/1/2021).

1. Vaksinasi masih tunggu izin emergency use authorization (EUA) dari BPOM

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jokowi menjelaskan saat ini pemerintah masih menunggu hasil pengujian yang akan keluar, berupa izin emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dia mengatakan izin tersebut diharapkan bakal keluar pekan ini atau pekan depan.

default-image.png
Default Image IDN

2. Setelah Jokowi, tenaga kesehatan yang bakal divaksin

Ilustrasi tenaga medis mengenakan APD untuk menangani pasien virus corona. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Jika izin EUA sudah keluar dari BPOM, Jokowi siap divaksin sebagai orang pertama yang menerima vaksin COVID-19. Setelah itu, baru giliran tenaga kesehatan, TNI hingga Polri.

"Sehari mungkin atau dua hari setelah itu langsung saya yang disuntik yang pertama vaksinnya, kemudian dokter dan perawat kemudian seluruh masyarakat," ujar presiden.

3. Setidaknya ada 182 juta penduduk Indonesia yang akan divaksin

ilustrasi pengujian klinis tahap III vaksin COVID-19 (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Jokowi mengatakan 70 persen masyarakat setidaknya harus disuntik vaksin COVID-19, dan jika dikalkulasikan maka akan ada 182 juta penduduk yang divaksinasi.

"Kita hitung 70 persen itu ketemunya 182 juta yang harus disuntik. Bapak-ibu bisa bayangin, kita harus nyuntik 182 juta orang. Selesainya kapan, ya kan? Tapi kita akan kerja keras terus, kita berharap nanti kurang-lebih insyaallah bisa kita selesaikan," kata presiden.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Rochmanudin Wijaya
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us