Soal Hasil Negosiasi dengan Trump, Prabowo: Selalu Ada yang Nyinyir

- Prabowo merasa heran hasil negosiasi tarif dengan Trump mendapat nyinyiran
- Negosiasi itu berhasil menurunkan tarif hingga 19 persen, tapi Prabowo merasa dihujat
- Prabowo menegaskan dirinya bertujuan melindungi rakyat Indonesia dan langsung melakukan negosiasi dengan Trump
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto merasa heran hasil negosiasi tarif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kena nyinyir. Padahal, kata Prabowo, hasil negosiasi tarif hingga turun menjadi 19 persen, diperoleh dengan tidak mudah.
"Di bidang ekonomi, semua negara sedang menghadapi Amerika Serikat yang alot, punya garis alot. Tapi itu fakta, kita harus berurusan, pendekatan kita pendekatan saya adalah tanggung jawab, saya adalah melindungi kepentingan bangsa Indonesia," ujar Prabowo dalam pidatonya di Harlah ke-27 PKB di JICC, Jakarta, Rabu (23/7/2025) malam.
Prabowo menegaskan, dirinya menjadi Presiden bertujuan ingin sepenuhnya melindungi rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Prabowo langsung melakukan negosiasi dengan Trump.
"Saya itu bermusyarawah dan negosiasi," kata dia.
Oleh karena itu, Prabowo merasa heran hasil negosiasinya dengan Presiden Trump mendapat nyinyiran. Padahal, Prabowo merasa sudah bekerja dengan baik.
"Selalu ada yang nyinyir, jadi gimana ya kita perlu kritik dan pengawasan, tapi kalau nyinyir agak lain ya, nyinyir kan. Kita gak ada yang benar, ya kan? Kita mau kerja baik, (dianggap) gak ada yang benar," imbuh Prabowo