Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Soal Tragedi Kanjuruhan, Jokowi: Berikan Sanksi Kepada yang Bersalah!

Presiden Joko "Jokowi" Widodo (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menegaskan tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, harus diusut tuntas. Dia juga meminta kepada pihak yang bersalah untuk diberi sanksi.

"Sudah saya sampaikan, diinvestigasi tuntas, diberikan sanksi kepada memang yang bersalah," ujar Jokowi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengaku sudah memerintahkan kepada Meko Polhukam Mahfud MD, Menpora Zainudi Amali, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menyelesaikan kasus tersebut.

1. Imbas tragedi Kanjuruhan, Jokowi minta PSSI hentikan sementara Liga 1!

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas evaluasi mudik Lebaran 2022 (dok. Sekretariat Presiden)

Sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk mengentikan sementara Liga 1. Hal itu imbas dari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

"Saya juga memerinthakan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," kata dia.

2. Polri revisi jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan jadi 125 orang

Evakuasi para korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Sebelumnya, Polri memperbarui data korban tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Korban meninggal dunia terkini berdasarkan data Polri terdapat 125 orang.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, korban luka berat terdapat 21 orang dan luka ringan 304 orang.

Untuk korban meninggal dunia tetap 125 orang, kami minta tolong untuk meluruskan. Sampai dengan siang ini sementara yang kami dapat dari tim DVI adalah 125 orang. Kemudian korban luka berat ada 21 orang, korban luka ringan 304 orang sehingga jumlah korban ter-update adalah 455 orang,” kata Dedi di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022).

3. Kerusuhan suporter terjadi diduga karena Aremania tak terima kekalahan

Evakuasi korban saat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (2/10/2022) malam. (IDN Times/Alfi Ramadana)

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, mengatakan, kerusuhan terjadi pada pukul 21.58 WIB setelah pertandingan selesai. Saat itu, pemain dan official Persebaya Surabaya dari lapangan masuk ke dalam kamar ganti pemain.

“Dilempari oleh Aremania dari atas tribun dengan botol air mineral, air mineral gelas dan lain-lain,” kata Nico lewat keterangan tertulisnya.

Pada pukul 22.00 WIB, saat pemain dan official pemain Arema FC dari lapangan berjalan masuk menuju kamar ganti pemain, Aremania turun ke lapangan dan menyerang pemain dan official Arema FC. Polisi pun melakukan pengamanan dengan membawa pemain masuk ke dalam kamar ganti.

“Selanjutnya Aremania yang turun ke lapangan semakin banyak dan menyerang aparat keamanan, karena Aremania semakin brutal dan terus menyerang aparat keamanan serta diperingatkan beberapa kali tidak dihiraukan, kemudian aparat keamanan mengambil tindakan dengan menembakkan gas air mata ke arah suporter Arema yang menyerang,” ujar Nico.

“Tembakan gas air mata juga ada yang kearah tribun, di sisi lain suporter Aremania di tribun masih banyak. Kemudian Aremania yg berada di tribun berlari membubarkan diri keluar stadion,” imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwi Agustiar
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us