Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sukses Turunkan Stunting, Gubernur Jateng Terima Penghargaan Kemenkes

7f859537-9e10-4538-91f3-ef7d5b60702f.jpeg
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan penghargaan bagi Provinsi Jateng. Penghargaan diterima Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025. (dok. Pemprov Jateng)
Intinya sih...
  • Angka prevalensi stunting Jateng berhasil turun di bawah angka nasional.
  • Kemenkes mentargetkan angka prevalensi stunting turun ke 14,2 persen di 2029.
  • Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengajak semmua pihak, bersama-sama turunkan angka stunting.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menerima penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), berkat prestasinya sebagai Provinsi dengan capaian intervensi spesifik stunting terbaik kategori regional I. 

Penghargaan itu diserahkan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Auditorium Kementerian Kesehatan di Jakarta pada Rabu, 12 November 2025.

1. Angka stunting Jateng dibawah angka nasional

Riyanto
Petugas Posyandu desa ukur, timbang balita. IDN Times/Riyanto.

Pada 2024, prevalensi stunting Jateng berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia berada di angka 17,1 persen, di bawah angka nasional yang sebesar 19,8 persen

Upaya yang dilakukan oleh Pemprov Jateng dalam menurunkan stunting antara lain meliputi skrining anemia pada remaja putri, konsumsi tablet tambah darah (TTD) untuk remaja putri dan ibu hamil, pemeriksaan kehamilan (ANC), pemberian tambahan makanan untuk ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK), pemantauan pertumbuhan balita, dan lainnya.

Dalam kesempatan itu, Sumarno menyampaikan apresiasi yang tinggi atas penghargaan yang diberikan Kemenkes. Menurutnya, prestasi yang diraih Jateng tidak lepas dari kolaborasi semua pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting, yang saat ini salah satunya diwujudkan melalui program dokter spesialis keliling (speling).

Penghargaan yang diperoleh, diharapkan menjadi penyemangat bagi semua pihak yang sudah bersinergi, untuk lebih giat menurunkan angka stunting.

"Terima kasih kami ucapkan kepada semua stakeholder yang sudah bekerja sama dan berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting. Kepada bupati, walikota, camat, lurah dan yang terutama kader posyandu, yang menjadi ujung tombak suksesnya pencapaian penurunan stunting di Jawa Tengah," tutur Sumarno. 

Sumarno juga menyampaikan selamat kepada dua penghargaan lain yang diterima oleh Jawa Tengah, termasuk kader Posyandu terbaik. Pihaknya optimistis, melalui sinergi semua pihak, angka prevalensi stunting dapat terus ditekan.

2. Kemenkes targetkan prevalensi stunting 14,2 persen di 2029

stunting
stunting

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, prevalensi stunting nasional telah berada pada 19,8 persen di tahun 2024. Pemerintah Indonesia berkomitmen menurunkan prevalensi stunting menjadi 14,2 persen pada tahun 2029 dan mencapai 5 persen pada tahun 2045. 

"Rakornas menjadi ajang strategis untuk menyatukan langkah seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah pusat, daerah, dari provinsi sampai desa dalam pencegahan dan penurunan stunting," kata Budi. 

3. Bersama-sama turunkan angka stunting

24d30b71-2404-4309-bc15-042a2b69dd74.jpeg
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan penghargaan bagi Provinsi Jateng. Penghargaan diterima Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025. (dok. Pemprov Jateng)

Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka dalam arahannya mengatakan, percepatan penurunan stunting adalah program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto yang harus dikawal bersama. Gibran mengajak semua pihak agar 'keroyokan', untuk mencapai target penurunan yang sudah ditetapkan. 

"Tantangan masih besar untuk mencapai prevalensi 14 persen di tahun 2029. Mari kita bersama-sama keroyokan untuk program penurunan stunting ini," tandasnya. 

Pada kesempatan yang sama, dua penghargaan lain juga diberikan kepada Jawa Tengah yaitu, Kabupaten Banyumas dengan kategori terbaik Regional 1 untuk Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), dan kader Posyandu Mawar 3 Desa Bekutuk, Kabupaten Blora, Sofia Turrifqi sebagai kader Bidang Kesehatan Berprestasi Terbaik Regional 1. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Evan Yulian
EditorEvan Yulian
Follow Us

Latest in News

See More

Kasus Keracunan MBG, Wakil Kepala BGN: Kita Akan Terus Berbenah

12 Nov 2025, 22:48 WIBNews