Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada Isyarat dari Saudi, Indonesia Akan Berangkatkan Jemaah Haji 2022?

Promosi doktor Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (dok. Kemenag)
Promosi doktor Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi (dok. Kemenag)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia masih menunggu keputusan dari Pemerintah Arab Saudi terkait kepastian pemberangkatan ibadah haji pada tahun 2022 ini atau 1443 Hijriah.

"Untuk ibadah haji sampai sekarang kami belum mendapatkan kepastian dari Pemerintah Arab Saudi," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi saat berkunjung ke Kota Banda Aceh, Jumat (21/1/2022).

Kendati demikian, Zainut mengatakan, ada isyarat bahwa Pemerintah Arab Saudi akan membuka penyelenggaraan ibadah haji 2022 bagi jemaah internasional. Tapi, tentunya dengan mekanisme dan penerapan protokol kesehatan yang ketat, mengingat masih di tengah pandemi COVID-19.

1. Pemerintah tetap terapkan 3 opsi penyelenggaraan ibadah haji 2022

Suasana Jemaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)
Suasana Jemaah Haji di depan Ka'bah, Masjidil Haram, Makkah (IDN Times/Umi Kalsum)

Pemerintah Indonesia sendiri, ujar Zainut, saat ini sedang menunggu undangan dari Pemerintah Arab Saudi untuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) terkait kuota jemaah haji bagi Indonesia.

"Kami sedang menunggu undangan untuk melakukan MoU dengan Arab Saudi, berapa kuota yang akan diberikan kepada Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari ANTARA.

Menurut Wamenag, Pemerintah Indonesia tetap akan menerapkan tiga opsi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2022, yaitu pertama meminta kuota penuh untuk Indonesia, opsi kedua kuota terbatas, dan opsi ketiga yakni Indonesia sama sekali tidak memberangkatkan jemaah haji.

"Mudah-mudahan opsi penuh itu yang diberikan Arab Saudi kepada Indonesia," katanya.

2. Kemenag terapkan skema kebijakan satu pintu untuk ibadah umrah

Ilustrasi jemaah haji. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)
Ilustrasi jemaah haji. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Selain itu, ujar Zainut, Kemenag juga sedang melakukan skema kebijakan satu pintu (one gate policy/OGP) untuk ibadah umrah. Tujuannya, untuk memastikan agar proses keberangkatan jemaah umrah aman dan terkendali.

Artinya, sebelum para jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci, maka jemaah umrah akan mengikuti karantina selama satu hari di asrama haji, guna memastikan dokumen perjalanan serta dokumen kesehatan.

3. Kebijakan satu pintu simulasi untuk menghadapi musim haji 2022

Ilustrasi Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)
Ilustrasi Jemaah Umrah yang kembali melaksanakan Umrah Perdana di Makkah dalam Pandemik COVID-19 (Dok. KJRI Jeddah/Fauzy Chusny)

Ia menilai, pelaksanaan kebijakan satu pintu tersebut juga sebagai bagian dari simulasi keberangkatan jemaah secara satu pintu sebelum menghadapi musim haji.

"Ini juga bagian dari simulasi (keberangkatan) ibadah haji kita untuk bulan Zulhijjah nanti. Mari kita berdoa semoga haji pada tahun ini bisa diselenggarakan, karena sudah dua musim kita tidak menyelenggarakan haji," kata Zainut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

Sudirman Said Usai Diperiksa 5 Jam: Semoga Duduk Perkara Lebih Jelas

24 Des 2025, 10:28 WIBNews