Tak Penuhi Standar, Gedung USB SMP 62 Bekasi Disarankan Tidak Direnovasi

- Ruangan kelas tidak memenuhi standar, ukuran ruang kelas tidak sesuai standar 8x8 meter, dan fasilitas lain seperti laboratorium dan perpustakaan juga kurang.
- Usulkan bangun gedung baru, pihak Dinas Pendidikan akan mengusulkan pembangunan gedung baru kepada Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
- Berharap pembangunan segera terlaksana, Plh Kepala USB SMP 62 Kota Bekasi berharap pembangunan SMP 62 dapat terlaksana dalam waktu dekat.
Bekasi, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi tidak menyarankan gedung Unit Sekolah Baru (USB) SMP 62 Kota Bekasi yang mengalami kerusakan parah untuk direnovasi.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Alexander Zulkarnain menyampaikan, renovasi dinilai akan membuang banyak anggaran. Sebab, gedung yang sebelumnya merupakan kantor Kelurahan Medan Satria tersebut tidak didesain sesuai dengan standar sekolah.
"Yang jelas gedung ini bukan didesain untuk sekolah, tindak lanjutnya direhab, kalau menurut saya tidak efektif juga karena boros," katanya, Kamis (9/10/2025).
1. Ruangan kelas tidak memenuhi standar

Alexander menjelaskan, ruang kelas USB SMP 62 saat ini belum memenuhi standar. Menurutnya, ruang kelas seharusnya memiliki ukuran 8x8 meter.
Selain itu, bangunan tersebut tidak dilengkapi fasilitas ruangan lainnya seperti laboratorium, ruang OSIS, hingga kamar mandi yang layak.
"Idealnya ukuran kelas itu 8x8 meter, tapi ruangan ini ukurannya tidak ada 8x8, layanan pendidikan berkualitas belum ada, laboratorium tidak ada, perpustakaannya tidak ada kemudian toiletnya juga kurang bagus," jelas Alexander.
2. Usulkan bangun gedung baru

Dia juga mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kepada Wali Kota Bekasi Tri Adhianto untuk membangun gedung baru.
"Kalaupun direnovasi ini luar biasa sangat berat tapi buat apa sih di direnovasi, mending kami bangun baru dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah," jelas dia.
3. Berharap pembangunan segera terlaksana

Sebelumnya, Plh Kepala USB SMP 62 Kota Bekasi, Deni Permadi menceritakan, gedung tersebut merupakan bangunan hibah yang sebelumnya merupakan Kantor Kelurahan Medan Satria.
Dia mengatakan, selama menempati gedung tersebut sejak 2023, plafon di sejumlah ruangan sempat ambruk hingga lima kali.
"Ada, hampir empat kali, kurang lebih empat kali lima kali lah (ambruk)," jelasnya, Kamis (9/10/2025).
Beruntung, saat ambruk tidak terdapat korban jiwa maupun luka-luka. Sebab, para siswa dan guru sedang tidak di dalam gedung.
"Ya, alhamdulillah (tidak ada korban), karena ada yang di luar, pas kita sudah pulang. Ada juga pas lagi anak-anak ada acara olahraga di luar. Terus malah malam-malam juga pernah amruk, sore hari," katanya.
Deni mengatakan, terdapat 320 siswa yang terbagi dalam sembilan rombongan belajar (rombel). Rinciannya, kelas 7 terdapat tiga rombel, kelas 8 ada tiga rombel, dan kelas 9 tiga rombel.
Dia juga berharap, pembangunan SMP 62 dapat terlaksana dalam waktu dekat. "Ya, harapannya sih ya, mudah-mudahan aja ini pemerintah mensegerakan, ya itu untuk pembangunan USB 62," kata Deni.