Takaran MinyaKita Disunat, Gibran Minta Pengawasan Dikuatkan

- Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka membuka suara terkait kasus MinyaKita yang tidak sesuai takaran di pasaran.
- Pemerintah akan menguatkan pengawasan terhadap produk MinyaKita agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
- Pemerintah telah melakukan pengecekan dan monitoring di sejumlah distribusi MinyaKita, termasuk di pasar-pasar tradisional dan toko-toko kelontong.
Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka buka suara soal kasus MinyaKita yang dijual di pasaran tidak sesuai dengan takaran.
Gibran memastikan, pemerintah ke depan akan menguatkan pengawasan terhadap produk MinyaKita.
"Nanti ke depan akan kita tindaklanjuti lagi, monitoring dikuatkan," ujar Gibran, usai meninjau kegiatan Pandai (Program Nasional Digital AI) di SMA Negeri 66 Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/3/2025).
1. Tidak ingin kejadian terulang

Putra sulung Presiden Ketujuh RI, Joko "Jokowi" Widodo itu menyebut, pemerintah ke depan tidak ingin kejadian semacam ini terulang kembali.
"Kita tidak ingin kejadian seperti ini terulang lagi ya," kata Gibran.
2. Pemerintah lakukan pengecekan

Gibran memastikan, pemerintah telah melakukan pengecekan ke sejumlah distribusi MinyaKita.
"Sudah dilakukan pengecekan dan monitoring di beberapa tempat. Di pasar-pasar tradisional, di toko-toko kelontong semua," tuturnya.
3. Masyarakat khawatir takaran minyakita disunat

Sebagaimana diketahui, Minyak goreng merek MinyaKita kembali menjadi sorotan setelah ditemukan ketidaksesuaian antara volume yang tertera pada kemasan dan isi sebenarnya. Kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat karena berhubungan langsung dengan hak konsumen terhadap produk yang sesuai standar.
Kasus ini mencuat setelah beredar video viral yang menunjukkan bahwa kemasan MinyaKita yang seharusnya berisi 1 liter minyak goreng ternyata hanya berisi sekitar 750 hingga 800 mililiter. Video ini diunggah oleh akun TikTok @miepejuang, yang mengklaim telah menjadi korban dari takaran yang tidak sesuai. Publik pun mulai mempertanyakan keakuratan label yang tertera pada kemasan minyak tersebut.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi di beberapa pasar dan menemukan fakta bahwa minyak goreng MinyaKita memang tidak sesuai dengan volume yang dijanjikan. Temuan ini semakin menguatkan dugaan bahwa ada praktik kecurangan yang dilakukan oleh pihak produsen. Hal ini membuat masyarakat resah, terutama di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan.