Tanggapan Istana soal Raja Jawa yang Disebut Bahlil di Munas Golkar

- Istana angkat bicara terkait pernyataan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tentang "Raja Jawa" yang ramai diperbincangkan warganet.
- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menolak berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok "Raja Jawa" dan membiarkan masyarakat menafsirkannya sendiri.
- Bahlil Lahadalia menyinggung sosok "Raja Jawa" dalam pidato visi dan misinya pada Musyawarah Nasional XI Partai Golkar tanpa menjelaskan secara detail sosok tersebut.
Jakarta, IDN Times - Istilah Raja Jawa masih ramai diperbincangan warganet di jagat maya, sejak dilontarkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dalam pidatonya usai terpilih jadi Ketua Umum Partai Golkar pada Rabu, 23 Agustus 2024 lalu.
Hingga Sabtu (24/8/2024), Bahlil menjadi bulan-bulanan warganet terkait ucapannya soal Raja Jawa tersebut. Banyak pihak menduga bahwa Raja Jawa yang dimaksud Bahlil merujuk ke Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
1. Istana tidak mau berspekulasi soal sosok Raja Jawa

Terkait hal ini, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi menanggapi dengan mengatakan, Istana tidak mau berspekulasi lebih lanjut mengenai sosok Raja Jawa itu.
"Itu kan pernyataan politik di partai politik," kata Hasan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Kamis lalu, seperti dilansir ANTARA.
2. Masyarakat diminta tafsir masing-masing soal Raja Jawa

Untuk itu, dia membiarkan masyarakat menafsirkan masing-masing soal sosok "Raja Jawa" tersebut.
"Silakan ditafsirkan masing-masing," ujar Hasan.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia menyinggung sosok "Raja Jawa" saat berpidato pemaparan visi dan misinya pada Musyawarah Nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/8).
3. Omongan Bahlil soal Raja Jawa

Menurut Bahlil, kader Golkar jangan sampai berani bermain-main dengan sosok yang disebutnya sebagai "Raja Jawa" karena bisa membawa celaka. Namun, dia tidak menjelaskan sosok raja yang dimaksud tersebut.
"Raja Jawa ini kalau kita main-main celaka kita. Saya mau kasih tahu saja jangan coba-coba main dengan barang ini. Waduh ngeri-ngeri sedap barang ini," katanya.
Bahlil menyampaikan hal itu setelah mengajak kader Partai Golkar untuk lebih paten lagi dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang sebagai keberlanjutan pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.