Targetkan 25.400 Dapur MBG Beroperasi, BGN: Saat Ini Masih 14.863 SPPG

- Potensi SPPG bertambah: Tercatat saat ini sudah ada 14.189 mitra SPPG yang mendaftar dan sedang dalam proses verifikasi.
- MBG masih butuh anggaran Rp29,5 triliun hingga akhir 2025
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan, saat ini sudah beroperasi 14.863 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun jumlah tersebut masih jauh dari target BGN, yakni sebanyak 25.400 dapur.
"SPPG ini yang sudah operasional hari ini ada 14.863," kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).
1. Potensi SPPG bertambah

Meski begitu, Dadan menyebut, BGN masih akan terus menambah dapur SPPG. Tercatat saat ini sudah ada 14.189 mitra SPPG yang mendaftar dan sedang dalam proses verifikasi. BGN pun memutuskan untuk menutup pendaftaran mitra karena jumlah pendaftar itu sudah melebihi dari target.
"Mitra yang masih ada dalam pendaftaran kami yang dalam proses persiapan, seperti diketahui bahwa portal mitra kita sudah ditutup secara permanen karena target mitra yang ingin bergabung dengan Badan Gizi Nasional untuk membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi sudah melebihi dari cukup," ucap Dadan.
"Ini ada potensi penambahan SPPG operasional yang masih dalam proses persiapan sebanyak 14.189. Dan kemudian masih ada tersisa yang kena verifikasi pengajuan ini 579, yang masih kita kemudian analisis, sehingga total SPPG aglomerasi yang kita targetkan sebanyak 25.400 itu, calon mitranya sudah cukup," sambungnya.
2. Jika calon mitra tak memenuhi syarat, BGN akan kembali buka pendaftaran

Dadan memastikan, BGN akan turun langsung ke lapangan untuk membantu jajarannya di daerah dalam melakukan verifikasi dapur SPPG. Nantinya jika calon mitra yang saat ini sedang diverifikasi tidak memenuhi syarat, maka BGN akan kembali membuka pendaftaran mitra dapur SPPG.
"Kalau ternyata tidak ada progres, kita akan delete dan kita akan buka kesempatan bagi yang mereka yang serius. Jadi mulai minggu ini, tim sudah turun ke berbagai provinsi dari pusat, yang sebenarnya kita juga punya tim di daerah tapi untuk saling cross check, kita turunkan tim secara khusus," ujarnya
3. MBG masih butuh anggaran Rp29,5 triliun hingga akhir 2025

Dadan memaparkan, serapan anggaran yang dilakukan BGN dalam memuluskan program MBG. Pagu anggaran BGN tahun ini sebesar Rp71 triliun. Hingga saat ini, BGN sudah menyerap anggaran tersebut sebesar Rp61,23 persen atau setara Rp43,4 triliun.
"Sekarang kita sudah menyerap Rp43,474 triliun, sudah mencakup 61,2 persen dan minggu ini masih akan bertambah karena kami sedang proses beberapa tagihan yang, akan segera kita bayarkan di minggu ini, sehingga akan melebihi Rp43 triliun. Dan ini mencakup 61,23 persen dari total pagu anggaran Rp71 triliun," ungkapnya.
Meski begitu, BGN tetap masih membutuhkan suntikan anggaran sebesar Rp29,5 triliun untuk dipakai hingga tutup 2025. Dana ini dipakai untuk program bantuan pemerintah makan bergizi.
"Kita akan membutuhkan kurang lebih untuk bantuan pemerintah makan bergizinya saja, kita akan butuh Rp29,5 triliun. Jadi di akhir November ini kita akan menyerap tambahan Rp8,5 triliun. Sampai tanggal 15 Desember, kita akan serap tambahan Rp10 triliun dan kemudian di akhir Desember kita akan serap Rp11 triliun, sehingga total akan kita butuhkan dalam 50 hari terakhir ini Rp29,5 triliun," tutur Dadan.
"Sementara pagu anggaran untuk bantuan pemerintah makan bergizi itu pagunya Rp51,2 triliun. Jadi yang sudah terserap itu Rp36,23 triliun sehingga anggaran yang tersedia hanya Rp14,97 triliun. Dengan proyeksi kebutuhan tersebut, maka kita akan membutuhkan tambahan senilai Rp14,53 triliun untuk program bantuan pemerintah makan bergizi," imbuh dia.


















