Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tawa Jokowi saat Ditanya soal Restunya untuk Gibran Jadi Cawapres

Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional. Pemimin Redaksi IDN Times, Uni Lubis turut hadir dalam pertemuan itu.

Uni Lubis mengatakan, ada sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan itu, mulai dari ekonomi hingga politik.

"Tentu ada (pembahasan) soal politik. Kan kita nanya kan soal, gini, jadi yang mungkin menarik, yang akhirnya kami meminta dengan sangat supaya ada yang bisa disampaikan," ujar Uni Lubis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (10/8/2023).

1. Respons Jokowi soal restunya untuk Gibran jadi cawapres

Presiden Jokowi dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Erick Thohir di CFD Solo. (IDN Times/bt)

Uni menceritakan, Jokowi juga sempat ditanya mengenai restunya untuk putra bungsunya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Jokowi hanya tertawa.

"Kan tadi ditanya, dikejar 'apakah bapak akan merestui kalau ternyata Mas Gibran itu secara undang-undang dimungkinkan untuk jadi cawapres?' Pak Presiden cuma ketawa," kata dia.

2. Jokowi ngaku tidak pernah bahas politik saat bertemu dengan keluarga

potret keluarga Jokowi saat acara midodareni Kaesang (twitter.com/@wolipop)

Jokowi juga mengaku tidak pernah membahas politik saat bertemu keluarga, meski anak sulungnya Gibran Rakabuming menjadi Wali Kota Solo dan menantunya, Bobby Nasution, sebagai Wali Kota Medan.

"Tadi soal Gibran (dibahas, kata presiden), kami di keluarga gak pernah membicarakan soal itu. Jadi, silakan ditanya kepada Gibran saja," kata dia.

3. Jokowi harap presiden penggantinya bisa punya nyali

Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengatakan, tantangan dunia saat ini, termasuk situasi geopolitik dan ekonomi global, membutuhkan sosok presiden yang memiliki kemampuan dan keberanian, untuk membuat keputusan.

Termasuk, kata Jokowi, dalam mempertahankan poisisi Indonesia di forum internasioanl yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi Indonesia yang sedang dialami terkait gugatan ekspor hiliralisasi nikel.

"Presiden berikutnya harus berani punya nayali dan konsiten untuk melanjutkan apa yang sudah kita mulai dan lakukan saat ini, termasuk soal hilirasiasi, ada gak yang seperti itu? Berani gak? Situasi kita ini butuh endurance, kekuatan, harus bisa lari maraton," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us