PDIP: Yang Kritik Pertemuan Jokowi-Prabowo Ingin Indonesia Terbelah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus PDIP Charles Honoris menanggapi kritikan oposisi terkait pertemuan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dinilai dilakukan secara mendadak, pada Sabtu (13/7) kemarin.
Menurut Charles, pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dilakukan demi kepentingan Indonesia agar tak ada lagi perbedaan usai Pilpres 2019 berlangsung. Ia pun menyindir kepada pihak yang tidak suka dengan pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut, maka mereka menginginkan Indonesia rusak.
1. Pertemuan Jokowi-Prabowo harus dicontoh oleh akar rumput
Charles menerangkan, rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi dan Prabowo adalah bentuk nyata sikap dua negarawan, sehingga patut dicontoh oleh pendukung masing-masing di akar rumput. Charles melanjutkan, rekonsiliasi keduanya bahkan telah melampaui kepentingan politik praktis, seperti keputusan koalisi atau oposisi sekalipun.
"Mereka hanya ingin rakyat Indonesia kembali bersatu, tidak ada lagi cebong dan kampret, pasca-polarisasi yang tajam dalam Pilpres 2019," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Minggu (14/7).
2. Charles: Mereka yang tak suka, hanyalah orang-orang yang ingin Indonesia rusak
Terkait dengan pihak yang mengkritisi pertemuan keduanya, Charles berpendapat bahwa mereka anti terhadap Persatuan Indonesia dan Pancasila. Ia menganggap, beberapa pihak tersebut menginginkan Indonesia rusak
"Dengan kata lain, mereka hanyalah orang-orang yang ingin dan senang kalau Indonesia rusak dan terus terbelah, agar kepentingan jangka pendek mereka tercapai," jelasnya.
Editor’s picks
Baca Juga: 12 Fakta Lengkap Pertemuan Prabowo dan Jokowi di MRT Jakarta
3. Pihak yang tak suka pertemuan Prabowo-Jokowi dianggap miliki ideologi trans nasional
Selain itu, Charles juga menganggap pihak-pihak yang tak suka melihat Jokowi dan Prabowo bertemu memiliki ideologi trans nasional. Sebab, tambah dia, pihak yang mencintai Indonesia pasti akan suka melihat keduanya bersatu.
"Siapapun yang masih mencintai Indonesia dengan segala kebhinekaannya, pastilah setuju dengan semangat Persatuan Indonesia yang diserukan Pak Jokowi dan Pak Prabowo," terang Charles.
4. Jokowi dan Prabowo akhirnya bertemu setelah Pilpres 2019
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo secara bertemu di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus, pada Sabtu (13/7). Meski pertemuan keduanya terkesan mendadak diketahui publik, rupanya Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan menjadi tokoh yang menjembatani pertemuan keduanya.
Terkait pertemuan kedua tokoh bangsa itu, rupanya beberapa pihak oposisi tidak mengetahui hal itu. Kritikan pun diluncurkan kepada Prabowo lantaran di hadapan Jokowi dan publik, ia tak menegaskan akan tetap berada di oposisi.
Baca Juga: Sarat Makna di Balik Pertemuan Jokowi dan Prabowo di MRT Jakarta