Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Teka-Teki PKS di Pemilu 2024, Koalisi dengan NasDem atau KIB?

Presiden PKS, Ahmad Syaikhu (Dok. PKS)

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sosial (PKS) belum memutuskan ke mana akan berkoalisi untuk Pemilu 2024. Meski begitu, partai pimpinan Ahmad Syaikhu ini santer dikabarkan akan berkoalisi dengan Partai NasDem.

Juru Bicara PKS Muhammad Kholid tidak membantah atau mengiayakan kabar merapatnya PKS ke NasDem. Ia mengatakan, pada waktunya akan diumumkan ke mana PKS berlabuh.

"Kita lihat lah, waktu akan membuktikan," ujar Kholid dalam acara Polemik MNC Trijaya, Sabtu (4/6/2022).

1. PKS juga tidak tutup peluang gabung KIB

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11) dalam diskusi bertajuk "Efek Milenial Di Lingkaran Istana" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Meski diisukan berkoalisi dengan NasDem, PKS tidak menutup kemungkinan bergabung dengan partai lainnya seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Ya, kita pertimbangkan juga (Gabung KIB)," ujarnya.

2. PKS jalin komunikasi dengan partai lain

Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11) dalam diskusi bertajuk "Efek Milenial Di Lingkaran Istana" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

PKS pun masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya. Kholid mengatakan bahwa partainya akan mempertimbangkan masukan masyarakat dan kader dalam berkoalisi

"Tentunya pertimbangan masyarakat dan kader sangat penting," ujarnya.

3. KIB tidak menutup pintu partai lain bergabung

Wakil Sekjen DPP PPP, Achmad Baidowi ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11) dalam diskusi bertajuk "Efek Milenial Di Lingkaran Istana" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) dipastikan masih membuka pintu lebar untuk partai lain untuk berkoalisi. Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi menyebut, tidak ada kriteria tertentu untuk bisa bergabung, yang pentin harus punya kekuatan nasionalisme dan agama.

"Dua hal itu kita padukan. Kalau kita eksklusif ya susah dan berkali-kali dicoba kan memang agak susah ya," ujar Baidowi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aryodamar
Hana Adi Perdana
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us