Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lestarikan Lamun, Telkom Gerakkan 50 Karyawan sebagai Relawan

Foto 1 (5).jpeg
Pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan Employee Volunteering program CONNECT-IN: Langkah Konservasi Telkom untuk Indonesia Lestari. (Dok. Telkom)
Intinya sih...
  • Program melibatkan 50 karyawan Telkom dalam kegiatan konservasi lamun, edukasi, nutrisi, dan pengelolaan sampah di Pulau Pari.
  • Kegiatan menjadi momen refleksi bahwa kontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari tindakan sederhana.
  • Edukasi bertujuan menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sejak dini dan memberikan semangat kepada anak-anak Pulau Pari.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat melalui pelaksanaan Employee Volunteering program CONNECT-IN: Langkah Konservasi Telkom untuk Indonesia Lestari. 

Program ini dilaksanakan pada 9-10 Agustus 2025 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, dan melibatkan 50 karyawan Telkom dari berbagai unit kerja. Program ini merupakan bagian dari rangkaian Telkom Employee Voluntrip Day yang bertujuan mewujudkan kontribusi nyata perusahaan terhadap pelestarian lingkungan pesisir dan peningkatan kualitas hidup masyarakat lokal melalui kegiatan konservasi dan edukasi.

Pulau Pari dipilih sebagai lokasi karena menjadi representasi tantangan lingkungan yang nyata, seperti penurunan luas ekosistem lamun secara signifikan dan meningkatnya volume sampah laut. Menurut studi yang dilakukan oleh MAPID, menunjukkan bahwa sejak tahun 1994 hingga 2014, luas padang lamun menyusut dari 239,56 hektare menjadi 122,93 hektare.

Bahkan pada 2024, hanya tersisa 2.357 km2 , jauh menurun dari 3.782km2 pada 2020. Di sisi lain, bobot sampah laut yang mendarat di Pulau Pari bisa mencapai hingga 1 ton per hari, menyebabkan keruhnya perairan dan kerusakan ekosistem laut.

1. Kegiatan dirancang untuk memberikan dampak sosial dan ekologis

Foto 3 (1).jpeg
Kegiatan Employee Volunteering pada program CONNECT-IN: Langkah Konservasi Telkom untuk Indonesia Lestari yang dilaksanakan pada 9-10 Agustus 2025 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. (Dok. Telkom)

Beberapa aktivitas yang dilakukan relawan dalam program ini meliputi Konservasi Lamun, EduShare, Telkom Nutricare, STEAM for Kids, Green Earth Movement, dan Waste Management. Kegiatan yang dirancang untuk memberikan dampak sosial dan ekologis yang nyata bagi masyarakat Pulau Pari.

Edukasi yang dibawakan dengan pendekatan langsung dan aplikatif ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran menjaga lingkungan sejak dini.

Melihat kegiatan ini, Ketua Telkom Connect Damar Satrio Yudanto mengatakan, kegiatan ini benar-benar menghadirkan energi kolaboratif dari teman-teman relawan yang tidak hanya hadir, tapi juga terlibat.

“Penanaman lamun yang kami lakukan dapat membawa pemahaman baru bagi kami semua, bahwa lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Juga memberikan semangat kepada anak-anak Pulau Pari dengan antusias belajar, aktif berdiskusi, dan itu jadi pengingat bahwa edukasi dan konservasi bisa berjalan beriringan,” tutur Damar.

2. Kontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari tindakan sederhana tapi berdampak

Foto 2 (3).jpeg
Kegiatan Employee Volunteering pada program CONNECT-IN: Langkah Konservasi Telkom untuk Indonesia Lestari yang dilaksanakan pada 9-10 Agustus 2025 di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. (Dok. Telkom)

Kegiatan ini tidak hanya menjadi momen kolaboratif antar-relawan, tetapi juga menjadi ruang reflektif bagi para peserta untuk memahami bahwa kontribusi terhadap lingkungan bisa dimulai dari tindakan sederhana tapi berdampak. 

Seperti berinteraksi dengan masyarakat setempat, terutama anak-anak, membuka perspektif baru mengenai pentingnya edukasi dan keberlanjutan. Antusiasme warga dan siswa yang terlibat menunjukkan bahwa upaya kecil yang konsisten mampu menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

Telkom menginisiasi kegiatan employee volunteering sejak tahun 2019 melalui berbagai program. Berdasarkan Deloitte Volunteerism Impact Study 2023, disampaikan bahwa program relawan perusahaan tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat budaya perusahaan, meningkatkan reputasi brand, dan menumbuhkan keterampilan kepemimpinan pada karyawan.

3. Pengalaman yang mempererat hubungan antarpegawai

Pegawai Telkom. (dok. Telkom)
Pegawai Telkom. (dok. Telkom)

Senior General Manager Social Responsibility Telkom Hery Susanto menyampaikan, melalui kegiatan volunteering, Telkom tidak hanya berperan dalam membangun kesadaran sosial dan lingkungan untuk masyarakat, tetapi juga memberikan ruang bagi karyawan untuk belajar, berkolaborasi, dan mengasah kepemimpinan di lapangan. 

“Volunteering trip seperti ini menjadi pengalaman yang mempererat hubungan antarpegawai, menumbuhkan empati, dan membuka wawasan baru tentang tantangan nyata di masyarakat. Kami ingin mengajak para relawan untuk melihat bahwa pelestarian lingkungan dan edukasi masyarakat merupakan hal penting yang harus diperjuangkan bersama. Inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen Telkom terhadap pencapaian SDGs poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), poin 14 (Ekosistem Laut), dan poin 4 (Pendidikan Berkualitas),” tutur Hery.

Dengan semangat kolaboratif yang kuat, kegiatan Volunteering Trip ini menjadi wujud nyata bagaimana aksi relawan dapat berperan dalam menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Melalui langkah kecil yang dilakukan secara bersama-sama, Telkom tidak hanya menanam lamun, tetapi juga menanam harapan akan masa depan pesisir yang lebih lestari. Kegiatan ini menegaskan bahwa kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan bukan pilihan tambahan, melainkan bagian dari perjalanan Telkom membangun Indonesia yang berkelanjutan. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us