Temui Menhan, Petinggi PKS Minta Kadernya Dibina Jadi Komcad

Jakarta, IDN Times - Sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendatangi kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025). Ini merupakan kali pertama kunjungan PKS setelah memiliki Presiden baru, Al Muzammil Yusuf. Kunjungan ini turut dihadiri Ketua Majelis Syura PKS, Sohibul Iman dan Sekretaris Jenderal PKS, Muhammad Kholid.
Muzammil mengaku kali terakhir menjejakkan kaki di kantor Kemhan pada 15 Juni 2025. Dalam pembicaraan sekitar satu jam, Sohibul mendapat penjelasan mengenai sistem pertahanan Indonesia yang kini disebut Sishankamrata. Dalam konsep tersebut, masyarakat turut berperan memperkuat pertahanan.
Di sisi lain, Sohibul selaku petinggi parpol juga memberikan masukan kepada Sjafrie soal isu pertahanan. "Saya sampaikan kepada Beliau ada pendekatan yang lebih komprehensif yaitu terkait human security approach atau pendekatan keamanan manusia," ujar Sohibul di kantor Kemhan.
Sohibul menjelaskan dalam pendekatan keamanan manusia ada berbagai sektor seperti keamanan pangan, keamanan kesehatan, keamanan lingkungan hingga keamanan politik.
"Saya sampaikan kepada Beliau kalau pendekatan kita komprehensif seperti itu, maka Insyaallah rakyat akan merasa kebutuhan dasarnya akan terpenuhi. Di sisi lain mereka terhindar dari rasa takut karena kita punya militer yang juga kuat," tutur dia.
Dengan begitu, Sohibul berharap, peristiwa demonstrasi besar-besaran pada akhir Agustus tidak terulang, karena Menhan Sjafrie memiliki konsep pendekatan keamanan yang komprehensif.
1. PKS usulkan Kemhan ikut beri pelatihan Komcad bagi kadernya

Sementara, ketika memberikan keterangan kepada pers, Sohibul mengatakan, sebagai partai politik nasional, mereka juga ingin memiliki semangat bela negara. Ia menjelaskan PKS memiliki kader-kader dan sistem kaderisasi di bidang ketahanan.
"Kami punya program namanya Kembara yang merupakan singkatan dari Kemah Bela Negara. Nah, tadi kami menyodorkan keinginan kepada Pak Sjafrie bagaimana kalau kemudian terjadi kerja sama dan secara formal dari Kemhan bisa memberi pelatihan-pelatihan buat para kader kami," tutur mantan Presiden PKS itu.
Proses kaderisasi itu, kata Sohibul, memang sudah berjalan, tetapi bila dibina Kemhan hasilnya akan berbeda. "Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari keikusertaan kami dalam bela negara dan menjadi komponen cadangan dalam pertahanan kita," ujarnya.
2. PKS sebut sudah punya representasi 1 menteri di Kabinet Merah Putih

Sementara, ketika ditanyakan apakah kedatangan PKS ke kantor Kemhan untuk membahas peluang mendapatkan kursi kabinet Merah Putih? Sohibul menepisnya. Bahkan, ia menyebut, sudah ada menteri yang menjadi representasi PKS yakni Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli.
"Jadi, jangan salah ya kalau PKS ini sudah ada (di dalam) kabinet. Kami punya satu mentero di kabinet yaitu Menteri Tenaga Kerja, Prof Yassierli. Beliau adalah usulan dari PKS. Jadi, kami sudah ada di dalam kabinet," kata Sohibul.
Oleh sebab itu, Sohibul menilai, sudah tidak pas bila masih membicarakan apakah PKS melobi Sjafrie agar bisa masuk ke dalam Kabinet Merah Putih. "Karena kami sudah ada di dalam," tutur dia.
3. PKS puji Prabowo sebagai pemimpin yang memihak rakyat

Dalam forum itu, Sohibul juga memuji gaya kepemimpinan Presiden Prabowo yang mendekati waktu satu tahun. Ia menyebut Prabowo selalu peduli terhadap kebutuhan dan aspirasi rakyat.
Bahkan, kata Sohibul, kepedulian Prabowo juga diwujudkan dalam program-program yang diluncurkan bagi publik.
"Pak Prabowo sangat concern dengan persoalan masyarakat dan saya kira program-program Beliau secara prinsip sangat bagus. Bahwa, ada permasalahan dalam implementasi, saya kira kami juga bagian dari koalisi punya tanggung untuk memperbaiki dalam pelaksanaan di lapangannya," ujar Sohibul.
Ia memberikan contoh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah diluncurkan sejak Januari 2025 lalu. PKS, kata Sohibul, terus memberikan masukan-masukan bagi program MBG lewat perwakilan PKS di komisi IX DPR.
"Masukan juga disampaikan untuk perbaikan program koperasi merah putih dan sebagainya," tutur dia.