Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tinjau Karhutla, Gibran Mendarat di Riau Kena Imbas Modifikasi Cuaca

IMG-20250728-WA0015.jpg
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025) (dok. Setwapres)
Intinya sih...
  • Pesawat Gibran mendarat dalam kondisi mendukung hasil modifikasi cuaca
  • Karhutla di Riau relatif terkendali
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025). Agenda pertama adalah meninjau langsung posko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sekitar Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. Turut hadir dalam peninjauan ini antara lain Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan penanganan karhutla di Riau dilaksanakan secara terpadu, terukur, dan berkelanjutan. Hal itu disebut sesuai dengan komitmen Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam memperkuat kapasitas mitigasi dan respons bencana, khususnya di wilayah rawan karhutla yang secara historis mengalami kebakaran setiap tahun.

1. Pesawat Gibran mendarat dalam kondisi mendukung hasil modifikasi cuaca

IMG-20250728-WA0016.jpg
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025) (dok. Setwapres)

Tiba sekitar pukul 09.00 WIB, Wapres langsung menuju area informasi lapangan untuk mendengarkan paparan visual terkait kondisi terkini sebaran titik api serta strategi penanggulangan yang tengah dijalankan, seperti Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

Gibran mengatakan, kondisi cuaca saat kedatangannya, mencerminkan hasil dari upaya mitigasi yang telah dilakukan.

“Waktu kami mendarat, cuaca sudah mendung. Ini hasil dari modifikasi cuaca dan juga rutinnya water bombing,” kata Gibran dalam keterangan usai meninjau Sekolah Rakyat Abiseka di Pekanbaru.

2. Karhutla di Riau relatif terkendali

IMG-20250728-WA0018.jpg
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025) (dok. Setwapres)

Gibran pun menilai kondisi karhutla di Riau saat ini sudah relatif terkendali. Namun, ia menekankan pentingnya langkah-langkah preventif guna mencegah kebakaran meluas pada masa mendatang, termasuk penegakan hukum yang konsisten terhadap pelaku pembakaran lahan.

“Tadi disampaikan, sudah ada 51 orang yang ditetapkan sebagai tersangka. Ke depan, penegakan hukum, monitoring, dan deteksi dini sangat penting,” kata dia.

Ia juga menyoroti pentingnya regulasi serta pengawasan dalam pembukaan lahan agar aktivitas tersebut berjalan sesuai aturan dan tidak merusak lingkungan.

“Tadi saya berdiskusi dengan Pak Gubernur, soal regulasi harus lebih ditegakkan. Jangan lagi ada pembukaan lahan yang tidak sesuai aturan. Kita ingin aturan ditegakkan,” ujarnya.

3. Gibran apresiasi jajaran pemerintah

IMG-20250728-WA0017.jpg
Wakil Presiden (Wapres) RI, Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Riau, Senin (28/7/2025) (dok. Setwapres)

Lebih lanjut, Girban menyampaikan apresiasi kepada jajaran pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kerja keras dalam penanganan karhutla di Riau.

“Saya apresiasi Pak Gubernur, Pak Wali Kota, Forkopimda, semuanya sudah bekerja keras. Penegakan hukum dan deteksi dini sangat penting dan hari ini, modifikasi cuaca berhasil,” kata dia.

Sebelumnya, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, mengatakan, OMC telah lebih dahulu dilaksanakan sebagai langkah mitigasi awal guna menjaga kelembapan lahan gambut dan mengurangi potensi kebakaran.

“Jadi sebelum karhutla, OMC sudah dilakukan untuk menebar garam, supaya tanah tidak terlalu kering. Kita sudah sebar hampir 31 ton garam. Alhamdulillah, 90 persen berhasil,” kata dia.

Budi juga mengungkapkan, sebagian besar kejadian karhutla di Riau disebabkan oleh aktivitas manusia. Hal ini terungkap dari hasil pemantauan udara di atas lokasi kebakaran. Ia mengatakan, lahan perkebunan sawit milik pribadi umumnya tidak terdampak, sementara lahan di sekitarnya justru terbakar.

“Setelah kami analisis, kebakaran ini 90 persen disebabkan oleh ulah manusia. Saat kami terbang di atas, lahan sawit tidak terbakar, tapi sisi kanan-kirinya habis terbakar,” kata dia.

“Tersangka sudah ditangkap dan sedang diproses oleh Bapak Kapolda,” ucap Budi.

Share
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

TOP 5: Celah Gratifikasi di Dapur MBG hingga KPU Rahasiakan Ijazah Capres

16 Sep 2025, 05:00 WIBNews