Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tommy Sumardi Terekam CCTV Temui Dua Jenderal, Lobi Soal Joko Tjandra?

Joko Tjandra saat masih berstatus buronan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Kamis (30/7/2020) ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Jakarta, IDN Times - Alur keterlibatan Tommy Sumardi dalam memuluskan perjalanan terpidana Joko Tjandra saat berupaya menghindari jerat hukum, sedikit demi sedikit mulai terbongkar.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengungkap pertemuan antara Tommy Sumardi (TS), Brigjen Prasetijo Utomo (BJP PU) dan Irjen Napoleon Bonaparte (NB) terekam kamera CCTV.

Mereka kini sudah ditetapkan menjadi tersangka kasus penghapusan red notice Joko Tjandra di Interpol.

1. Tommy menemui Prasetijo minta dikenalkan penjabat Hubinter

Brigjen Prasetijo Utomo (tengah). (satpolppkalteng.go.id)

Koordinator MAKI Boyamin Saiman menjelaskan kronologinya. Tommy Sumardi diketahui mendatangi Brigjen Prasetijo Utomo untuk diperkenalkan dengan pejabat di Divisi Hubinter Mabes Polri, hingga berujung pada perkenalan dengan Irjen Napoleon Bonaparte.

"Terdapat upaya untuk melakukan lobi-lobi dan melakukan pendekatan-pendekatan, karena apa? Red notice itu tidak gampang dihapuskan dan juga sebenarnya bukan kewenangan dari NCB-interpol," ujar Bonyamin dalam keterangannya, Selasa (18/8/2020).

2. Pertemuan mereka terekam CCTV

Ilustrasi CCTV. IDN Times/Mia Amalia

Berkaitan dengan prosesnya, Bonyamin menjelaskan Brigjen Prasetijo mengakui bahwa Tommy Sumardi datang ke ruangannya dan minta diperkenalkan dengan Irjen Napoleon Bonapare.

Dia menjelaskan dua peristiwa itu ditemukan dari alat bukti rekaman CCTV. "Kalau bicara alat bukti itu dari rekaman CCTV ada yang memperlihatkan TS mendatangi kantor BJP PU dan mengantarkan ke ruangan NB," katanya.

3. Dugaan pemberian uang terima kasih senilai US$ 20 ribu

Ilustrasi uang (IDN Times/Mela Hapsari)

Bonyamin juga menjelaskan dugaan pemberian uang ucapan terima kasih senilai US$20 ribu dari Tommy pada Brigjen Prasetijo.

"Nah berapa kemudian yang diduga diberikan TS kepada NB ya, saya belum bisa memastikan jumlahnya tapi diduga lebih besar dari yang diterima oleh BJP PU," ujar dia.

Dia menjelaskan dugaan pemberian uang tersebut saat Tommy dan Prasetijo menemui Napoleon.

"BJP PU didatangi oleh TS dalam keadaan membawa tas misalnya dan kemudian keluar dari ruangan BJP PU masih membawa tas tersebut, tapi kemudian ketika mendatangi ruangan NB masih membawa tas tapi keluarnya sudah tidak membawa tas. Itulah kira-kira alur yang mestinya kemudian akan diungkap Bareskrim," ujarnya.

4. Berharap Brigjen Prasetijo jadi justice collaborator

ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dengan pengungkapan hal ini, Bonyamin berharap agar Bareskrim Polri bisa menjadikan BJP PU sebagai justice collaborator, karena telah membantu terbukanya kasus ini.

"Karena apa, karena atas dasar pengakuan-pengakuannyalah kemudian perkara dugaan korupsi dalam penghapusan red notice ini menjadi terungkap, justru setahu saya BJP PU itu mengatakan apa adanya," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Umi Kalsum
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us