Ukraina Putuskan Hubungan dengan Korut Gegara Ini

Jakarta, IDN Times - Ukraina memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Korea Utara (Korut). Pasalnya, Korut disebut mengakui kemerdekaan dua wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia, Luhansk dan Donetsk.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam keputusan Korut yang mengakui wilayah yang diduduki Rusia tersebut. Selain Korut, Suriah juga mengakui wilayah tersebut.
1. Korut negara ketiga yang mengakui Luhansk dan Donetsk

Langkah Pyongyang untuk secara resmi mengakui dua wilayah yang terletak di Donbas, Ukraina tersebut, menjadikannya negara ketiga yang mengakui kemerdekaan Luhask dan Donetsk, usai Rusia dan Suriah.
Perwakilan separatis DPR di Moskow bahkan mengunggah foto upacara di mana Duta Besar Korut di Moskow, Sin Hong-chol, menyerahkan sertifikat pengakuan wilayah kepada perwakilan wilayah, Olga Makeyeva.
Pemimpim separatis, Denis Pushilin mengatakan, ia mengharapkan kerja sama yang bermanfaat yang dapat meningkatkan perdagangan dengan Korut.
Namun, belum ada komentar atau pernyataan dari Korut terkait pemutusan hubungan diplomatik Ukraina ini.
2. Ukraina langsung memutus hubungan dengan Korut

Sebagai tanggapan atas langkah Korut tersebut, Ukraina langsung mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Negara Komunis itu.
“Sebagai tanggapan, Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Rakyat Demokratik Korea,” sebut pernyataan dari Kemlu Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan, Rusia tidak lagi memiliki sekutu di dunia. Maka dari itu, Rusia hanya didukung oleh negara-negara yang bergantung pada Rusia secara finansial.
“Rusia tidak punya sekutu lagi, kecuali negara-negara yang bergantung padanya secara finansial dan politik,” ucap Kuleba.
Ia juga menduga bahwa Rusia meminta Korut untuk mengakui kemerdakaan Luhansk dan Donetsk.
3. Korut mendukung aneksasi Rusia atas Krimea

Pada 2014 silam, Korut juga secara terang-terangan mendukung pencaplokan Rusia ke Krimea.
Selain itu, Rusia juga telah mendukung separatis yang berada di wilayah Donetsk dan Luhask sejak 2014 lalu. Rusia juga mengakui kemerdekaan separatis pada hari invasi mereka ke Ukraina, 24 Februari 2022 lalu.