Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Usai Keluar dari Penjara, Ahok Ingin Berbisnis

IDN Times/Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Terpidana kasus penodaan agama, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama diketahui sudah menyusun beberapa rencana usai keluar dari penjara. Salah satunya, ia ingin menjadi pengusaha. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi yang ditemui media di gedung KPK pada Rabu (23/1) usai melaporkan harta kekayaannya untuk kali pertama. 

"Dia (Ahok) mau berusaha (usai keluar dari penjara)," kata Prasetyo pada pagi ini. 

Namun, politisi PDI Perjuangan tersebut tidak menjelaskan secara detail usaha di bidang apa yang akan ia lakoni. Selain itu, ia menjelaskan tawaran bagi Ahok untuk menjadi pembicara di berbagai forum seminar pun sudah mulai berdatangan. 

"Mudah-mudahan dia bisa melanjutkan hidup dan memiliki karier yang lain," kata dia lagi. 

Apakah ini bermakna Ahok tidak lagi melanjutkan karier sebagai politisi?

1. Prasetyo kembali mengonfirmasi Ahok akan menikah tahun ini

ilustrasi menikah (IDN Times/Sukma Shakti)

Selain menyampaikan niat untuk terjun di dunia bisnis, Prasetyo kembali mengonfirmasi koleganya itu akan menikah di tahun ini. Apakah Ahok jadi menikah dengan mantan ajudan Veronica Tan yang bernama Bripda Puput Nastiti Devi? Prasetyo enggan menjawab. 

"Tahun ini dia akan menikah. Tapi dengan siapanya tanya ke Pak Ahok sendiri lah," kata Prasetyo. 

Dari yang semula rumor, namun kini muncul informasi pernikahan itu akan terealisasi pada 15 Februari 2019. 

2. Ahok tetap tidak merasa bersalah telah menista agama

(Terpidana kasus Penistaan Agama Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama). Dok. IDN Times/Istimewa

Kepada media, Prasetyo mengaku terakhir kali bertemu Ahok di rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok sekitar 11 hari yang lalu. Selama bertemu, Ahok dan Prasetyo kembali bercanda dan melempar lelucon. 

"Dia bilang gw udah dua tahun di penjara dan udah menyelesaikan (masa penahanan). Ada pun gw juga gak merasa bersalah karena telah dituduh menista agama tapi saya gak menista, kan ada sudah tersangka baru," ujar Prasetyo menirukan kalimat Ahok. 

Karena tidak mengakui bersalah, Ahok kemudian enggan mengajukan grasi atau fasilitas pembebasan bersyarat. 

3. Menkum HAM menyebut Ahok dibebaskan pada jam kerja

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly mengatakan Ahok akan dibebaskan di jam kerja. Namun, ia memohon kepada publik, agar bebasnya mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak dibesar-besarkan. 

"Ya, biasa aja kok. Ini kan orang keluar dari lapas dan menyelesaikan masa tahanannya. Jadi, hal yang biasa. Jangan lah (dibesar-besarkan)," kata Yasonna semalam. 

4. Ahok meminta kepada para pendukungnya untuk tidak melakukan penyambutan khusus

Instagram/@basukibtp

Sementara, Ahok sendiri sudah meminta kepada para pendukungnya agar tidak melakukan penyambutan khusus pada hari Kamis esok. Apalagi ia mendengar akan ada para pendukungnya yang mau menginap di depan rutan Mako Brimob dan Lapas Cipinang. Ahok mengatakan hal itu tidak perlu dilakukan, karena malah akan menyusahkan masyarakat yang lainnya. 

"Saya bebas di tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis, hari orang-orang bekerja. Jalanan di depan Mako Brimob dan di depan Lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah. Oleh sebab itu, demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya sebaiknya saudara tidak melakukan penyambutan," kata Ahok dalam surat setebal dua lembar yang ia tulis tangan dari dalam rutan pada (17/1) lalu. 

Surat itu kemudian diunggah timnya di akun media sosial pada pekan lalu. Di dalam surat itu pula, Ahok mengaku bersyukur tidak kembali terpilih pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 lalu. Lho mengapa? Menurut mantan Bupati Bangka Belitung tersebut, apabila ia terpilih kembali, maka diprediksi ia bisa semakin bersikap arogan dan kasar. 

"Aku akan semakin menyakiti hati banyak orang," kata dia. 

Oleh sebab itu, apabila ia diminta untuk memutar kembali waktu dan diharuskan untuk memilih, maka Ahok ingin dipenjara di rutan Mako Brimob ketimbang menjadi penguasa Balai Kota hingga lima tahun ke depan. 

"Di sini (di rutan Mako Brimob) saya belajar untuk menguasai diri seumur hidup saya," demikian isi surat yang ditulis Ahok. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us