Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Viral Grup Fantasi Sedarah, Meta: Sudah Diblokir dari Aplikasi Kami

Ilustrasi pelecehan seksual. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pelecehan seksual. (IDN Times/Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • Meta membuka suara soal grup Facebook "Fantasi Keluarga" yang berisi konten inses.
  • Meta sudah memblokir grup tersebut dan akan menindak pelaku di balik grup-grup serupa.
  • Pengembangan teknologi dan penegakan hukum terus dilakukan untuk menghadapi taktik kelompok-kelompok ini.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Meta buka suara soal adanya grup Facebook yang berisi konten tentang inses bernama "Fantasi Keluarga". Juru bicara Meta mengaku pihaknya sudah memblokir grup itu dari Facebook.

"Eksploitasi anak adalah kejahatan mengerikan dan tidak dapat ditoleransi. Kami telah memblokir Grup ini dari aplikasi kami dan terus bekerja secara proaktif untuk mendeteksi serta memblokir akun-akun serupa," ujar Jubir Meta saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (19/5/2025).

1. Upaya kembangkan teknologi untuk jerat pelaku

Ilustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi pelecehan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Meta sudah berupaya menindak kasus digital di aplikasi mereka. Meta akan melakukan penegakan hukum dengan menyelidiki dan menuntut pelaku di balik grup-grup tersebut.

"Selama bertahun-tahun, kami telah mengembangkan teknologi untuk memerangi kejahatan ini dan membantu penegak hukum dalam menyelidiki dan menuntut para pelaku di baliknya," ujar Jubir Meta.

2. Kelompok grup seperti ini punya taktik hindari deteksi

Ilustrasi lambang Meta. (unsplash.com/Mariia Shalabaieva)
Ilustrasi lambang Meta. (unsplash.com/Mariia Shalabaieva)

Meta mengungkapkan pengembangan teknologi dan penegakan hukum bakal terus dilakukan. Apalagi, kelompok-kelompok ini terus mengembangkan taktik untuk menghindari deteksi.

"Tim ahli kami secara aktif memantau tren-tren baru untuk membantu kami tetap selangkah lebih maju," kata dia.

3. Komdigi blokir enam grup serupa

Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar (Dok/Humas Kementerian Komdigi)
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar (Dok/Humas Kementerian Komdigi)

Grup Facebook bernama 'Fantasi Sedarah' ini memiliki ribuan anggota. Grup ini berisi percakapan dan pengalaman para anggotanya tentang hal-hal menyimpang berbau sensual dan seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau berkonotasi "inses."

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) memutus akses enam grup termasuk grup ini. Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar, mengatakan, langkah pemblokiran ini diambil sebagai upaya tegas negara dalam melindungi anak-anak dari konten digital yang berpotensi merusak perkembangan mental dan emosional mereka.

“Kami langsung berkoordinasi dengan Meta untuk melakukan pemblokiran atas grup komunitas tersebut. Grup ini tergolong pada penyebaran paham yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” kata dia di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (16/05/2025)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us