Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Volume Gunung Anak Krakatau Berkurang, Jumlah Korban Tsunami Bertambah

IDN Times/ Helmi Shemi

Jakarta, IDN Times - Gerak-gerik yang terjadi pada Gunung Anak Krakatau pasca-tsunami yang melanda Banten dan Lampung terus dipantau. Terbaru, di rilis resmi PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, menyatakan bahwa tubuh Gunung Anak Krakatau telah berubah akibat erupsi yang menerus.

Berdasarkan pengamatan visual dan pengukuran, tinggi Gunung Anak Krakatau yang semula 338 meter, saat ini hanya sekitar 110 meter. Volume Gunung Anak Krakatau menurun. Volume yang hilang diperkirakan 150-180 juta meter kubik. Volume yang tersisa saat ini berkisar 40-70 juta meter kubik. Berkurangnya volume tubuh Gunung Anak Krakatau ini diperkirakan karena adanya proses rayapan tubuh gunung api yang disertai oleh laju erupsi yang tinggi dari tanggal 24 sampai 27 Desember 2018.

1. Status Gunung Anak Krakatau terus dipantau dan tidak naik ke Awas (Level IV)

wikipedia.org

Pengamatan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau masih terus dipantau secara intensif oleh PVMBG. Saat ini, status Gunung Anak Krakatau tetap di level Siaga (Level III). Direkomendasikan kepada masyarakat untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau di dalam radius 5 kilometer dari kawah karena berbahaya dari lontaran batu pijar, aliran lava, awan panas dan hujan abu pekat.

Selain itu, PVMBG juga membantah informasi yang mengatakan status Gunung Anak Krakatau naik Awas (Level IV). Bahkan, tidak ada rencana menaikkan status gunung api ke Awas dengan kondisi saat ini. Jadi, status Gunung Anak Krakatau tetap di level Siaga (Level III).

2. Upaya penanganan darurat masih berjalan, sementara jumlah korban meninggal bertambah

IDN Times/ Helmi Shemi

Sementara itu, upaya penangangan darurat masih terus dilakukan. Tm SAR gabungan terus mencari korban yang berada di bawah puing-puing material hanyutan tsunami sembari menyisir daerah di sepanjang pantai terdampak. Tim SAR gabungan menemukan jenazah korban di sekitar pantai Pandeglang dan Serang. Penanganan pengungsi terus dilakukan dengan mengirim dan mendistribusikan bantuan logistik. Tiga helikopter BNPB mengirim logistik ke beberapa desa di Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.

Hingga H+7 pada Sabtu (29/12) ini, tercatat korban tsunami di Selat Sunda adalah 431 orang  meninggal dunia, 7.200 orang luka-luka, 15 orang hilang, dan 46.646 orang mengungsi. Kerugian material antara lain 1.527 unit rumah rusak berat, 70 unit rumah rusak sedang, 181 unit rumah rusak ringan, 78 unit penginapan dan warung rusak, 434 perahu dan kapal rusak dan beberapa kerusakan fasilitas publik. Korban dan kerusakan material ini  berasal dari lima kabupaten yaitu Pandenglang, Serang, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Tanggamus.

3. Jumlah korban dan dampak bencana terparah terjadi di Pandeglang

Jumlah korban dan dampak bencana paling banyak terjadi di Pandeglang. Tercatat 292 orang meninggal dunia, 3.976 orang luka-luka, 8 orang hilang, dan 33.136 orang mengungsi. Pengungsi memerlukan bantuan kebutuhan dasar seperti makanan, air bersih, MCK, pakaian layak pakai, selimut, tikar, pelayanan medis, dan lainnya. Bantuan logistik terus dikirim namun terkendala distribusi ke titik pengungsian yang aksesnya cukup sulit dijangkau karena cuaca, khususnya di daerah Sumur.

Di Kabupaten Serang, tercatat 21 orang meninggal dunia, 247 orang luka-luka, dan 4.399 orang mengungsi. Sementara itu, di Lampung Selatan tercatat 116 orang meninggal dunia, 2.976 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 7.880 orang mengungsi. Sedangkan di Pesawaran tercatat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka, dan 231 orang mengungsi, dan di Tanggamus 1 orang meninggal dunia dan 1.000 orang mengungsi.

4. Beberapa kepala daerah tetapkan masa tanggap darurat

Tsunami banten 2018 (IDN Times/ Helmi Shemi)

Kepala daerah telah menetapkan masa tanggap darurat di empat daerahnya masing-masing yaitu Kabupaten Pandeglang (22/12/2018 hingga 4/1/2019), Serang (22/12/2018 hingga 4/1/2019), Lampung Selatan (23/12/2018 hingga 29/12/2018), dan Provinsi Banten (27/12/2018 hingga 9/1/2018).

Kemungkinan masa tanggap darurat di Kabupaten Lampung Selatan akan diperpanjang mengingat masih banyak korban yang perlu ditangani dan kebutuhan darurat masih diperlukan untuk kemudahan akses dalam penanganan bencana. Pada Sabtu (29/12) ini tengah dilakukan rapat koordinasi membahas perpanjangan masa tanggap darurat di Kabupaten Lampung Selatan.

5. BNPB gelontorkan bantuan berupa dana siap pakai

(Jumpa pers Kapusdatin BNPB Sutopo Purwo Nugroho) IDN Times/Teatrika Putri

Untuk membantu operasional darurat, maka BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp500 juta kepada BPBD Pandeglang, dan Rp250 juta kepada BPBD Lampung. Selain itu bantuan logistik juga terus dikirimkan.

Pemerintah pusat dari TNI, Polri, berbagai kementerian/lembaga bersama NGO, relawan, dan dunia usaha terus memberikan bantuan kepada masyarakat yang daerah terdampak tsunami di Selat Sunda. Secara umum penanganan terkoordinasi dan berjalan dengan baik.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us