Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Waduh! Jejak Kelompok MIT Poso Ali Kalora Menghilang

Pemimpin MIT Ali Kalora. Screenshot dari Youtube

Jakarta, IDN Times - Pengejaran terhadap Ali Ahmad atau yang lebih dikenal dengan Ali Kalora bersama kelompoknya masih berlangsung. Namun, Satuan Tugas Madago Raya Sulawesi menyatakan kehilangan jejak dari sembilan DPO kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso itu.

Dikutip dari ANTARA, hilangnya jejak kelompok teroris tersebut disampaikan Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso pada Jumat (30/4/2021).

1. Informasi keberadaan Ali Kalora cs terputus

icradvertising.com

Abdul menjelaskan informasi keberadaan kelompok tersebut saat ini terputus. Kelompok itu pun tak terdeteksi keberadaannya.

"Yang kita lakukan selama ini, baik human intelijen maupun ITE agak terputus, tapi bukan berarti tidak melakukan upaya pengejaran," kata dia.

Abdul mengatakan saat ini Satgas TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Madago Raya tahap II masih melakukan pengejaran terhadap terduga DPO tersebut.

2. Polisi minta Ali Kalora cs segera menyerahkan diri

Foto hanya ilustrasi. IDN Times/Arief Rahmat

Sebelumnya, Ali Kalora cs sempat ditemukan oleh pihak kepolisian pada Maret 2021. Kala itu terjadi baku tembak antara aparat dan kelompok Ali Kalora. Sayangnya, kelompok Ali Kalora cs berhasil kabur, meski terkena tembakan.

Abdul pun mengimbau kepada para terduga DPO MIT Poso untuk menyerahkan diri. Ia berharap agar terduga DPO untuk segera kembali dengan baik-baik, agar diproses hukum sesuai dengan aturan negara hukum Indonesia.

3. Pergantian personel satgas

IDN Times/Arief Rahmat

Sejumlah personel Satgas Madago Raya yang sudah lama bertugas akan diganti. Pergantian ini dilakukan untuk penyegaran dan membuka semangat baru dalam menggencarkan pencarian. 

Diharapkan, dengan personel baru, satgas dapat semakin termotivasi untuk melacak dan menangkap sembilan orang terduga DPO MIT Poso. 

"Tidak ada pengendoran pengejaran kepada mereka walaupun dalam bulan suci Ramadan. Walaupun begitu kita tetap menghormati bagaimana kesucian bulan Ramadan ini sebagai bulan penuh rahmat ampunan," ujar Abdul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aisyah Yuri Oktavania
EditorAisyah Yuri Oktavania
Follow Us