Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wali Kota Depok Pastikan Isu soal Sekeluarga Makan Kertas Hoaks

Ilustrasi media sosial. (dok. samsung.com)
Ilustrasi media sosial. (dok. samsung.com)

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok meminta masyarakat tidak terpancing dengan postingan di media sosial yang dapat memancing polemik di masyarakat. Imbauan ini disampaikan menyusul viralnya pasangan dengan delapan anak, yang disebutkan terpaksa makan kertas karena kesulitan ekonomi. 

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, Kota Depok sedang bersolek untuk bisa  menggoda warganya. 

"Depok lagi bersolek, lagi genit-genitnya, jadi pengen godain Depok, seperti disebut intoleran, kami pengen damai," ujar Idris, Sabtu (22/4/2023).

1. Mau dikasih uang banyak jika isu itu benar

Wali Kota Depok , Mohammad Idris (IDN Times/Dicky)
Wali Kota Depok , Mohammad Idris (IDN Times/Dicky)

Terkait viralnya informasi ada satu keluarga dengan delapan anak memakan kertas, Idris yang mengetahui hal itu, melakukan pencarian terkait kebenaran satu keluarga memakan kertas tersebut.

"Saya bilang cari alamatnya, mau saya kasih duit sebanyak-banyaknya," ujar Idris.

Pemerintah Kota Depok telah berusaha mencari dan mengkonfirmasi kebenaran akan isu tersebut. Namun pada akhirnya satu keluarga dengan delapan anak memakan kertas merupakan tidak benar atau hoaks.

"Dicari, diubek-ubek, itu berita hoaks, tidak ada keluarga di Depok delapan anak di kasih makan kertas," tegas Idris.

2. Masyarakat perlu konfirmasi ke pihak terkait

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)
Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Pemerintah Kota Depok meminta apabila terdapat isu hoaks, masyarakat harus melakukan konfirmasi dan tabayun. Masyarakat dapat mengonfirmasi sebuah isu yang menyangkut kemasyarakatan dengan berkomunikasi ke dinas terkait.

"Kalau ada berita kayak gitu diklarifikasi, kita punya Dinas Sosial, Satpol PP, dan wakil rakyat," ucap Idris.

3. Sempat menggadai SIM hingga makan kertas kotak tahlilan

Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Kemiskinan (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, media sosial Twitter hingga Instagram diramaikan dengan postingan sebuah keluarga dengan delapan orang anak memakan kertas di Depok. Hal itu dilakukan karena keluarga tersebut mengalami masalah ekonomi, sehingga memberikan kertas untuk dikonsumsi anaknya.

Mengutip cerita di akun Twitter milik @vi_triasari, kepala keluarga tersebut memiliki pekerjaan serabutan. Sebelumnya ayah dari delapan anak itu pernah bekerja sebagai cook Helper sampai ojek online.

Motor yang digunakan ayah delapan anak itu mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa bekerja lagi sebagai ojek online. Bahkan sang ayah tersebut berjalan kaki hingga empat jam untuk mencari pekerjaan dan menggadaikan SIM C sebesar Rp50 ribu untuk membeli makanan kepada tukang bubur.

Tidak hanya itu, keluarga delapan anak itu juga disebut bertahan hidup dengan mengonsumsi nasi sisa hingga makan kertas dari kotak tahlilan untuk mengisi perut kosong..

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in News

See More

7 Siswa SDN Ciangsana 02 Bogor Diduga Keracunan MBG, Dinkes Turun Tangan

18 Okt 2025, 00:18 WIBNews