Hasilkan 700 Ton Sampah Sehari, Kota Bogor Melawan Ancaman Mikroplastik

- Bogor menerapkan sanitary landfill untuk penanganan sampah
- Kota Bogor masuk dalam prioritas PSEL dengan target selesai tahun 2028
- Menteri Hanif menekankan pentingnya kesadaran bersama dalam penanganan sampah
Bogor, IDN Times - Kota Bogor tengah berjuang menghadapi volume sampah harian yang fantastis, mencapai lebih dari 700 ton per hari.
Tantangan ini menjadi fokus utama Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Nurofiq, saat meninjau Kota Hujan, dan mengapresiasi langkah progresif Pemerintah Kota Bogor dalam penanganan limbah.
Hanif memberikan apresiasi sekaligus mendorong seluruh elemen, untuk menuntaskan masalah 200 ton sampah yang masih tercecer.
Meskipun Kota Bogor telah berupaya keras, Menteri LHK menyoroti adanya defisit penanganan sampah yang cukup besar setiap harinya.
"Untuk Kota Bogor, produksi sampah mencapai lebih dari 700 ton per hari. Saat ini yang berhasil dikelola baru sekitar 500 ton, sisanya masih 200 ton yang tersebar di jalan dan sungai," ungkap Hanif, Jumat (17/10/2025).
Hanif menegaskan, ini adalah tugas besar semua warga. Dia optimistis dengan semangat Pemkot Bogor untuk menuntaskan masalah sampah.
1. Bogor ambil langkah sanitary landfill demi kota adipura

Di tengah masalah landfill nasional seperti Bantar Gebang yang masih berjuang tanpa sistem modern, Kota Bogor mendapat apresiasi KLH, karena sudah mulai menerapkan metode sanitary landfill.
"Kami bersyukur Pemerintah Kota Bogor menanggapi arahan menteri dengan melakukan sanitary landfill," ujar Hanif.
Ia juga menekankan langkah konsisten dan bertanggung jawab ini menjadi poin plus bagi Kota Bogor untuk bisa meraih Kota Adipura.
2. Kota Bogor resmi jadi prioritas PSEL, target selesai 2028

Berita baiknya, masalah sampah Bogor akan mendapat solusi jangka panjang. Kota Bogor Raya resmi masuk tujuh wilayah yang siap membangun fasilitas Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), menyusul terbitnya Perpres 109 Tahun 2025.
"Insyaallah kalau PSEL terwujud, maka permasalahan sampah Kota Bogor dapat terselesaikan sedikit demi sedikit," kata Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Rabu, 15 Oktober 2025.
Dedie berharap, bila tidak ada kendala, masalah sampah tertangani lebih komprehensif pada 2028.
3. Lingkungan adalah harga mati

Menteri Hanif menekankan kunci keberhasilan penanganan sampah bukan hanya pada teknologi, tapi juga pada ketegasan pemerintah daerah dan kesadaran bersama.
"Lingkungan adalah harga mati. Tidak boleh ada dispensasi atau kelonggaran terhadap pelanggaran lingkungan, sekecil apa pun," tegas Hanif.
Hanif mengingatkan bahwa sekali ada kelonggaran, dampaknya akan sangat besar di masa depan.
"Mari kita berpikir bijak dan bertanggung jawab di semua sisi," serunya.