Waspada Cliftons! Platform Scamming Ponzi yang Mirip seperti Cameto
Jakarta, IDN Times – Belakangan ini, platform bernama Cliftons muncul sebagai salah satu aplikasi yang menawarkan uang mudah kepada banyak orang. Namun, aplikasi ini terindikasi melakukan scamming berbasis ponzi, sama seperti platform Cameto yang beberapa tahun lalu sempat muncul juga sebelum kemudian hilang tanpa jejak.
Lantas, bagaimana aplikasi Cliftons ini bekerja? Simak ulasannya di bawah ini supaya kamu tidak tertipu dan mentransfer uang dalam jumlah besar ya guys!
1. Berawal dari subscribe akun-akun YouTube
Awalnya, orang tidak dikenal akan menambahkan Anda ke grup WhatsApp atau Telegram. Di grup tersebut, Anda akan diminta untuk men-subscribe sejumlah platform YouTube dengan keterangan untuk meningkatkan traffic dan akan mendapat imbalan uang. Akun yang di-subscribe seperti Tokopedia, Lazada, Polygon, Cinema 21, dan masih banyak lagi. Semuanya perusahaan Indonesia.
Anda akan diminta untuk men-subscribe 5-6 akun. Setelah itu, Anda akan diminta untuk menyerahkan rekening kepada seseorang yang disebut “konsultan”. Kemudian, Anda akan dikirimkan Rp50 ribu sebagai imbalan, hanya untuk men-subscribe sejumlah akun YouTube.
Anda pun akan mendapat transfer dari sejumlah bank atas nama Taroji (BRI: No Rekening 4142 **** **** 506), Deri Ramdani (BRI: No Rekening 0998**** **** 502). Sampai di sini, semuanya terlihat mudah dan meyakinkan.
Apakah bisa kita untuk melakukan tugas hanya men-subscribe setiap harinya atau hanya untuk mendapat Rp50 ribu sampai Rp120 ribu setiap harinya? Tentu tidak. Untuk bisa melanjutkan tugas tersebut, Anda harus menyelesaikan tugas khusus yang menuntut Anda untuk top-up dengan nilai yang sudah mereka tentukan.
2. Bank untuk transfer bisa ganti setiap 15 menit
Tugas untuk men-subscribe akun-akun YouTube tentu terbatas. Anda akan diminta untuk top-up dengan nilai tertentu, dengan iming-iming komisi hingga 30 persen. Artinya, jika Anda top-up Rp10 juta rupiah, Anda akan dijanjikan mendapat uang kembali hingga Rp13 juta rupiah.
Anda akan diminta untuk mentransfer uang ke akun CIMB Niaga. Uniknya, yang merupakan salah satu indikasi penipuan, akun CIMB Niaga atau bank yang telah ditentukan itu bisa berubah setiap 15 menit. Semuanya tergantung akun rekening yang diberikan oleh “konsultan”.
Saat itu, pada hari pertama, Anda akan diminta untuk mengirim uang ke akun CIMB Niaga atas nama Abdi Subhan Muqarrobin dengan nomer rekening 707882491600. Di hari berikutnya, saat ada yang melakukan transfer lagi ke akun yang sama, ada keterangan bahwa akun tersebut sudah tidak terdata di bank. Saat itulah “konsultan” akan memberikan Anda akun CIMB Niaga lainnya, yaitu atas nama Dandi Saputra dengan nomor rekening 707872185700.
Setelah top-up, Anda akan diminta untuk membuat akun untuk platform Cliftonevent.store. Di sana, Anda akan diminta untuk melakukan semacam pembelian untuk platfom tertentu, seperti Tokopedia, Lazada, Gojek, Blibli, Bukalapak dan lain-lain.
Setelah menginfokan kepada “konsultan” soal akun dan top-up, Anda akan diminta untuk memeriksa akun Cliftons Anda, apakah sudah masuk atau belum. Setelah sudah masuk, Anda akan masuk ke dalam grup telegram khusus bagi orang-orang yang sudah membayar. Di sinilah semua intrik kejamnya baru tampak.
3. Anda akan dipaksa untuk top-up terus
Anda akan diminta untuk melakukan pembelian yang tidak masuk akal. Anda tidak boleh salah memasukkan angka, mengklik sesuatu, melewatkan waktu yang sudah ditentukan, atau salah memahami perintah “guru”, istilah untuk pihak yang membimbing Anda melakukan pembelian.
Ada sejumlah keanehan dalam tugasnya, yaitu:
- Anda hanya punya waktu kurang dari 2 menit, yang membuat Anda berada di bawah tekanan, tidak punya banyak waktu untuk membaca dengan baik perintah yang diberikan "guru"
- Dalam 2 menit itu, Anda tidak akan dibimbing oleh guru. Jika ada sesuatu yang tidak dipahami dalam waktu 2 menit, "guru" tidak akan membimbing Anda sama sekali.
- Semua tugas diberikan dalam bahasa Inggris yang jelimet dan ribet
Jika Anda benar dalam melakukan tugasnya, Anda akan diminta untuk top-up lagi untuk tugas kedua. Tidak ada yang tahu sampai berapa banyak tugas diberikan. Bisa satu kali, dua kali, atau tiga kali. Tapi, yang pasti adalah nilai top-up-nya berbeda. Bisa jadi di-top-up pertama Anda akan diminta untuk mentransfer Rp1,8 juta. Di-top-up berikutnya angka bertambah menjadi tidak masuk akal hingga Rp8 juta.
Bagaimana jika Anda salah atau waktu 2 menit terlewat? Anda dipaksa untuk melakukan top-up lagi. “Guru” akan tampak marah-marah dan kesal seolah kita melakukan kesalahan atas perintah yang dia berikan. Dia akan meminta kepada atasan dia, yang disebut sebagai “merchant”, untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
Sayangnya, solusi yang diberikan oleh merchant hanya top-up lagi. Jadi, uang yang sudah masuk di aplikasi Cliftonevent.store tidak bisa diambil begitu saja. Nilai top-up-nya pun semakin gila, bahkan ada yang sampai Rp150 juta. Mereka akan terus menahan uang Anda sampai Anda melakukan transfer secara berkala.
Permasalahannya adalah mereka selalu punya alasan untuk meminta Anda mentransfer uang. Mereka akan berkilah dari sistem rusak karena kesalahan kita, kita tidak punya cukup star points atau poin minimal yang Anda bahkan baru tahu ada saat Anda melakukan kesalahan. Dan satu-satunya solusi adalah Anda top-Up.
4. Bisa hilang sewaktu-waktu
Jika berkaca pada kasus Cameto, scamming dengan skema ponzi ini akan terkesan menguntungkan dan menjanjikan di awal. Anda akan merasakan mendapat uang mudah. Tahap berikutnya adalah Anda akan menjadi member VIP untuk bisa merekrut orang baru, tentu dengan iming-iming komisi yang luar biasa besar.
Setelah beroperasi berminggu-minggu dan berbulan-bulan tanpa hal yang mencurigakan, khususnya setelah mendapat banyak anggota baru dan banyak yang percaya untuk top-up dalam jumlah fantastis, mereka akan mulai beralasan bahwa ada kerusakan sistem sehingga transfer komisi terlambat.
Tidak lama setelah itu, mereka akan hilang tiba-tiba. Ironisnya adalah cara kerja Cliftons sama persis dengan Cameto atau scamming berbasis ponzi lainnya.
Saat memeriksa melalui Who.is, lama yang mendeteksi identitas suatu website, Cliftons tercatat baru dibuat pada 5 Juli 2024, yang berarti baru beroperasi 1 bulan kurang. Artinya, jika menjadikan Cameto sebagai tolok ukur, platform ini masih akan beroperasi selama beberapa minggu dan bulan mendatang.
Domainnya terdaftar di Reykjavik, Islandia dengan email atas nama 80a449cc3efc49368e19b9778ee2c248.protect@withheldforprivacy.com dan dengan nomor +354.4212434 yang menunjukkan nomor Islandia.
Para admin yang bertugas semuanya menyampaikan pesan dalam bahasa Inggris. Padahal, mereka semua mengerti bahasa Indonesia. Supaya terkesan meyakinkan, setiap kali ada transfer masuk setelah menyelesaikan tugas, Anda akan diwajibkan untuk mengirim bukti transfer ke grup besar, agar pihak lainnya lebih yakin lagi untuk top-up.
So guys, sebarkan ke teman-teman kalian ya jika ada yang tiba-tiba masuk dalam grup Cliftons untuk jangan tertipu dengan scamming yang mereka berikan.