Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

1.000 Rumah Warga Palestina di Tepi Barat Sudah Dihancurkan

gambar bendera Palestina di dinding (unsplash.com/Ash Hayes)
gambar bendera Palestina di dinding (unsplash.com/Ash Hayes)
Intinya sih...
  • Lebih dari 1.000 rumah warga Palestina di Tepi Barat telah dihancurkan oleh pasukan Israel sejak Januari 2025.
  • 400 rumah dihancurkan di kamp pengungsi Tulkarem dan Nur Shams, menyebabkan 13 warga Palestina tewas dan lebih dari 25 ribu penduduk meninggalkan kamp-kamp tersebut.
  • 986 warga Palestina telah dibunuh di Tepi Barat sejak Oktober 2023, dengan ICJ memutuskan pendudukan Israel atas wilayah Palestina sebagai tindakan ilegal pada Juli 2024.

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 1.000 rumah milik warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah dihancurkan sejak pasukan Israel melancarkan operasi militer di sana pada Januari 2025. Penghancuran tersebut terfokus pada tiga kamp pengungsi di bagian utara, yaitu Jenin, Tulkarem dan Nur Shams.

Dilansir dari Anadolu, komite media kamp pengungsi Jenin, pada Sabtu (28/6/2025), menyebutkan bahwa lebih dari 600 rumah telah hancur dan banyak lainnya tidak dapat dihuni, Mereka mengatakan bahwa operasi militer tersebut ditandai dengan pembakaran rumah, penghancuran jalan, dan pengubahan bangunan tempat tinggal menjadi pos militer.

Selain itu, sedikitnya 42 warga Palestina telah terbunuh di Jenin, sementara puluhan lainnya terluka atau ditangkap sejak dimulainya operasi militer di Tepi Barat. Sekitar 22 ribu orang juga terpaksa mengungsi.

1. 400 rumah dihancurkan di kamp pengungsi Tulkarem dan Nur Shams

Dalam pernyataan terpisah, komite media kamp pengungsi Tulkarem mengungkapkan bahwa buldoser Israel telah meratakan 400 rumah di kamp tersebut dan di Nur Shams. Tentara juga disebut berencana menghancurkan 106 bangunan lagi, yang akan berdampak pada lebih dari 250 unit rumah.

Sedikitnya 13 warga Palestina, termasuk seorang anak dan dua perempuan, telah terbunuh di kedua kamp tersebut sejak operasi militer dimulai. Selain itu, lebih dari 25 ribu penduduk telah meninggalkan kamp-kamp tersebut akibat kekerasan yang terus berlanjut. Akses ke lokasi hingga kini masih diblokir oleh pasukan Israel.

2. Pemukim Israel bertindak di bawah perlindungan tentara

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkritik serangan mematikan baru-baru ini yang dilakukan oleh pemukim Israel di sebuah desa dekat kota Ramallah, Tepi Barat.

“Pada 25 Juni, puluhan pemukim bersenjata melancarkan serangan terkoordinasi di beberapa desa di Ramallah dan Nablus, membakar kendaraan dan rumah warga Palestina, dan menembakkan peluru tajam,” kata juru bicara kantor hak asasi manusia PBB, Thameen Al-Kheetan, kepada Anadolu.

Dalam serangan tersebut, sedikitnya tiga warga Palestina tewas ditembak oleh pasukan keamanan Israel, sementara enam lainnya terluka. Militer Israel mengklaim bahwa warga Palestina melemparkan batu dan menembakkan peluru tajam ke arah pemukim dan tentara Israel.

"Ini bukan insiden yang terjadi satu kali saja. Ini mengikuti pola penegakan hukum yang diskriminatif oleh pasukan keamanan Israel yang sering hadir selama serangan tersebut tanpa mengambil tindakan apa pun untuk melindungi warga Palestina, sebagaimana kewajiban mereka sebagai kekuatan pendudukan," terang Al-Kheetan.

3. 986 warga Palestina telah dibunuh di Tepi Barat sejak Oktober 2023

Dikutip dari The Guardian, Israel telah menduduki Tepi Barat, yang merupakan rumah bagi lebih dari 3 juta warga Palestina, sejak 1967. Kekerasan di wilayah tersebut meningkat tajam setelah kelompok Hamas melancarkan serangan di Israel pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang di Gaza. Kementerian kesehatan Palestina mencatat sedikitnya 986 warga Palestina telah dibunuh oleh pemukim atau tentara Israel sejak saat itu.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah tindakan ilegal. Lembaga tersebut menyerukan evakuasi seluruh pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us