10 Bayi Tewas akibat Kebakaran di Rumah Sakit India

- 10 bayi baru lahir meninggal dalam kebakaran di unit perawatan intensif neonatal di India utara.
- 45 bayi berhasil diselamatkan, namun 16 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
- Pihak berwenang menyebutkan bahwa penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara pasti, namun diyakini dipicu oleh korsleting listrik atau gangguan lain pada mesin yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen di rumah sakit.
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 10 bayi baru lahir meninggal dalam kebakaran di unit perawatan intensif neonatal di India utara pada Jumat (15/11/2024). Kebakaran itu terjadi sekitar pukul 22.30 waktu setempat di Maharani Laxmibai Medical College di distrik Jhansi, negara bagian Uttar Pradesh.
Api menyebar dengan cepat ke ruang perawatan neonatal, tempat 55 bayi dirawat. Saat petugas pemadam kebakaran tiba, ruang tersebut telah dilalap api dan dipenuhi asap, sehingga petugas terpaksa memecahkan jendela untuk menyelamatkan bayi-bayi di sana.
Saksi mata mengatakan bahwa operasi penyelamatan dimulai sekitar 30 menit setelah kebakaran terjadi, sehingga menghambat upaya evakuasi. Beberapa bayi meninggal akibat luka bakar yang parah, sementara sisanya meninggal karena sesak napas.
1. 45 bayi berhasil diselamatkan
Dilansir dari Associated Press, pihak berwenang menyebutkan bahwa 45 bayi berhasil diselamatkan, namun 16 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Brajesh Pathak, wakil ketua menteri negara bagian, mengunjungi rumah sakit tersebut dan bertemu dengan keluarga korban pada Sabtu (16/11/2024). Ia menjanjikan penyelidikan secara menyeluruh dan dukungan pemerintah bagi keluarga korban.
“Kami akan mengidentifikasi mereka yang bertanggung jawab atas tragedi ini dan mengambil tindakan tegas. Pemerintah mendukung keluarga selama masa sulit ini,” katanya, seraya menambahkan bahwa tes DNA sedang dilakukan.
2. Alarm kebakaran disebut tidak berfungsi
Belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran tersebut, namun pejabat setempat yakin insiden itu dipicu oleh korsleting listrik atau gangguan lain pada mesin yang digunakan untuk meningkatkan kadar oksigen di rumah sakit.
Meskipun alarm kebakaran telah dipasang di unit perawatan intensif, orang tua dan saksi mata mengatakan bahwa alarm tersebut tidak menyala saat kebakaran terjadi. Staf rumah sakit disebut baru bertindak setelah melihat adanya asap dan api.
“Jika alarm keselamatan berfungsi, kita bisa bertindak lebih cepat dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” kata Naresh Kumar, salah satu orang tua yang kehilangan bayinya dalam kebakaran itu.
Akhtar Hussain, salah satu orang tua yang anaknya berhasil diselamatkan, setuju bahwa tragedi ini bisa dicegah jika rumah sakit memiliki protokol keselamatan yang lebih baik.
Sementara itu, Pathak mengatakan bahwa sistem keselamatan kebakaran rumah sakit tersebut terakhir kali diperiksa pada Februari, diikuti dengan simulasi kebakaran pada Juni.
3. PM Modi ucapkan belasungkawa atas tragedi tersebut
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa atas peristiwa naas tersebut.
“Saya turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada mereka yang kehilangan anak-anak mereka yang tidak bersalah dalam insiden ini. Saya berdoa kepada Tuhan agar memberi mereka kekuatan untuk menanggung kehilangan yang sangat besar ini," tulis Modi di akun media sosial X-nya.
Pejabat pemerintah negara bagian Uttar Pradesh juga telah mengumumkan akan memberikan kompensasi sebesar 500 ribu rupee (sekitar Rp94 juta) bagi keluarga korban.
Kebakaran ini merupakan insiden kedua yang melanda rumah sakit di India dalam 6 bulan terakhir yang menewaskan bayi baru lahir. Pada Mei 2024, enam bayi tewas dalam kebakaran di fasilitas neonatal swasta di Delhi.