11 Anak Tewas akibat Serangan Udara Myanmar

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 11 anak sekolah tewas dalam serangan udara dan penembakan di sebuah desa di Myanmar. Data ini dibeberkan oleh UNICEF, badan PBB untuk anak-anak.
Serangan udara ini menghantam wilayah Sagaing, di barat laut negara itu. Junta militer mengklaim bahwa serangan udara ini menargetkan pemberontak.
1. Tembakan membabi buta di wilayah sipil
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (20/9/2022), UNICEF mengutuk serangan udara yang terjadi pada Jumat pekan lalu.
“Pada 16 September 2022 setidaknya 11 anak-anak tewas dalam serangan udara dan tembakan membabi buta di wilayah sipil,” sebut pernyataan dari UNICEF.
Selain itu, ada 15 anak dari sekolah yang dihantam serangan udara tersebut, dinyatakan hilang.
2. Serangan udara dari junta militer Myanmar
Sementara itu, junta militer Myanmar membenarkan bahwa mereka mengirim pasukan ke daerah Sagaing, setelah menerima laporan bahwa kelompok Tentara Kemerdekaan Kachin yang disebut sebagai pemberontak, memindahkan sejumlah senjata.
Junta menuduh pejuang pemberontak ini menggunakan warga sipil sebagai tameng. Junta mengklaim telah menyita ranjau dan bahan peledak dari Desa Sagaing.
3. ASEAN dan PBB harus mengambil tindakan

Direktur Kawasan Save the Children Asia, Hassan Noor menyatakan bahwa sekolah seharusnya tidak menjadi sasaran dan keselamatan anak-anak adalah nomor satu.
“Berapa banyak lagi insiden seperti ini akan terjadi? ASEAN dan PBB harus bertindak cepat,” tegasnya.