13 Orang Tewas akibat Ledakan Bom Bunuh Diri di Pakistan

- Penyelidikan tingkat tinggi telah diluncurkan terkait serangan bom bunuh diri di kampanye politik di Balochistan, Pakistan.
- Lima tentara tewas dalam serangan lainnya di Balochistan, sementara enam tentara tewas dalam serangan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
- Pakistan telah memerangi kelompok separatis di Balochistan selama bertahun-tahun.
Jakarta, IDN Times - Sedikitnya 13 orang tewas akibat ledakan bom di sebuah acara kampanye politik di Provinsi Balochistan, Pakistan, pada Selasa (2/9/2025). Lebih dari 30 lainnya juga mengalami luka-luka.
Dilansir dari Al Jazeera, ledakan terjadi di area parkir di sebuah stadion di Kota Quetta, tempat ratusan anggota Partai Nasional Balochistan (BNP) berkumpul. Kampanye tersebut diadakan untuk memperingati kematian Sardar Ataullah Mengal, pemimpin nasionalis dan mantan kepala menteri provinsi. Putranya, Sardar Akhtar Mengal, yang hadir dalam acara tersebut, selama dari insiden tersebut.
"Laporan yang kami terima menyebutkan bahwa bom itu meledak di area parkir ketika orang-orang meninggalkan lokasi kampanye," kata pejabat pemerintah Hamza Shafaat.
1. Penyelidikan tingkat tinggi telah diluncurkan
Dilansir dari Dawn, para pejabat kemudian mengonfirmasi bahwa itu serangan tersebut merupakan aksi bom bunuh diri. Pelaku meledakkan jaketnya yang berisi bahan peledak di area parkir ketika peserta mulai meninggalkan acara. Enam kendaraan, termasuk mobil antipeluru milik politisi, rusak akibat ledakan tersebut.
Perdana Menteri Balochistan, Sarfraz Bugti, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan pengecut terhadap orang-orang yang tak bersalah. Ia mengatakan bahwa penyelidikan tingkat tinggi telah dilakukan terkait insiden tersebut, dan aparat keamanan telah diperintahkan bergerak cepat untuk menangkap pihak-pihak yang bertanggung jawab.
“Kami akan menghancurkan rencana jahat mereka,” tambahnya.
2. Lima tentara tewas dalam serangan lainnya di Balochistan
Serangan lainnya juga terjadi di Balochistan, tepatnya di distrik Kech, dekat perbatasan dengan Iran, pada Selasa. Lima tentara dilaporkan tewas setelah sebuah ledakan dahsyat menghantam salah satu kendaraan konvoi personel Korps Perbatasan yang sedang melintas.
Seorang pejabat keamanan senior mengatakan, ledakan tersebut berasal dari sebuah alat peledak rakitan (IED) yang ditanam oleh orang tak dikenal di pinggir jalan.
Sementara itu, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, sedikitnya enam tentara tewas ketika kelompok pemberontak menyerang markas Polisi Federal di distrik Bannu. Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan militan Taliban Pakistan (TTP) dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
3. Pakistan telah memerangi kelompok separatis di Balochistan selama bertahun-tahun
Dilansir dari France24, Balochistan adalah provinsi terbesar sekaligus paling kaya sumber daya di Pakistan. Namun ironisnya, provinsi ini juga menjadi yang termiskin dan kerap menempati peringkat terendah dalam indikator pembangunan manusia.
Sejak 2014, China telah menanamkan investasi besar dalam proyek jalan dan infrastruktur yang terkait dengan inisiatif One Belt One Road. Meski begitu, banyak warga Baloch menilai manfaatnya justru lebih banyak dirasakan oleh pihak luar.
Selama lebih dari satu dekade, pasukan Pakistan telah memerangi pejuang separatis yang beroperasi di Balochistan. Pada 2024, provinsi ini mencatat lonjakan kekerasan dengan 782 orang tewas.