3 Polisi Korsel Dijatuhi Hukuman Penjara atas Tragedi Itaewon

- Pengadilan Korea Selatan menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga petugas polisi terkait tragedi kerumunan di Itaewon yang menewaskan hampir 160 orang.
- Mantan kepala Kepolisian Yongsan, Lee Im-jae, dihukum 3 tahun penjara, sementara dua petugas lainnya masing-masing dihukum 2 tahun dan percobaan selama 2 tahun.
- Pejabat tinggi belum dimintai pertanggungjawaban, meskipun investigasi menyimpulkan bahwa pengendalian massa gagal dan panggilan darurat diabaikan.
Jakarta, IDN Times - Pengadilan Korea Selatan menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga petugas polisi terkait tragedi kerumunan di Itaewon dalam sidang pada Senin (30/9/2024). Putusan ini menjadi langkah awal dalam upaya mempertanggungjawabkan kesalahan penanganan dalam insiden saat perayaan Halloween pada 2022, yang menewaskan hampir 160 orang tersebut.
Tragedi yang menimpa distrik hiburan terkenal di Seoul itu mengguncang seluruh negeri, menyebabkan duka mendalam bagi keluarga korban serta kritik tajam terhadap pihak berwenang. Mayoritas korban adalah anak muda berusia 20 hingga 30 tahun yang berkumpul untuk merayakan malam Halloween.
1. Hukuman bagi petugas polisi
Pengadilan Distrik Barat Seoul telah menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara kepada Lee Im-jae, mantan kepala Kepolisian Yongsan, yang bertanggung jawab atas wilayah Itaewon. Selain itu, seorang petugas lainnya dijatuhi hukuman dua tahun penjara, sementara satu petugas lainnya menerima hukuman percobaan selama dua tahun.
Para petugas polisi tersebut dinyatakan bersalah atas kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian. Menurut pengadilan, tragedi ini bukanlah bencana alam dan seharusnya bisa dicegah jika langkah-langkah pengamanan telah dipersiapkan dengan baik.
"Kesalahan dalam pengawasan dan respon cepat menyebabkan banyak nyawa melayang," ujar hakim dalam putusannya, dikutip dari ABC News.
2. Kritik terhadap pihak berwenang
Meskipun hukuman telah dijatuhkan kepada tiga petugas polisi, banyak pihak yang mengkritik bahwa pejabat tinggi belum ada yang dimintai pertanggungjawaban. Keluarga korban dan politisi oposisi menuntut agar mereka yang memiliki kewenangan lebih tinggi juga diperiksa secara menyeluruh.
"Kami merasa sangat kecewa. Mengapa hanya petugas lapangan yang dihukum? Bagaimana dengan pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab?" ujar Lee Jeong-min, salah satu perwakilan keluarga korban, dalam wawancara dengan media lokal, dikutip dari US News.
3. Investigasi dan tindak lanjut
Investigasi khusus yang dilakukan oleh pihak kepolisian awal 2023 menyimpulkan bahwa pejabat kepolisian dan pemerintahan setempat gagal dalam merumuskan langkah-langkah pengendalian massa yang efektif. Hal ini terjadi meskipun telah diperkirakan akan ada lonjakan besar jumlah pengunjung di Itaewon.
Selain itu, laporan menyebut bahwa panggilan darurat dari warga yang memperingatkan tentang peningkatan jumlah orang di area tersebut diabaikan. Sayangnya, ketidakpedulian terhadap tanda bahaya ini berkontribusi besar terhadap jatuhnya banyak korban.