Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

50 Negara Galang Dana untuk Atasi Krisis Energi Moldova

Presiden Moldova, Maia Sandu. (twitter.com/Maia Sandu)

Jakarta, IDN Times - Diplomat dari 50 negara dan institusi internasional berkumpul di Paris pada Senin (22/11/2022). Konferensi ini bertujuan mengumpulkan dana bantuan bagi salah satu negara termiskin di Eropa, yaitu Moldova.

Saat ini, Moldova harus menghadapi krisis energi, gelombang pengungsi, dan ancaman keamanan akibat perang Rusia-Ukraina. Pemadaman listrik terjadi secara meluas sebagai akibat penghancuran infrastruktur listrik di Ukraina yang masih terhubung dengan Moldova.

Krisis energi semakin parah ketika kelompok sepratis pro-Rusia memutus aliran listrik dari pembangkit setempat ke bagian lain wilayah Moldova, dilansir dari Euro News.

1. Moldova sebut Rusia dendam karena membantu Ukraina

Presiden Moldova, Maia Sandu, mengatakan bahwa Rusia melancarkan perang hybrid dengan menghentikan suplai gas dan mendukung protes anti-pemerintah di Moldova.

Tindakan Rusia dinilai sebagai balas dendam akibat posisi Moldova yang semakin condong ke Barat dan mendukung Ukraina.

Sandu khawatir, krisis energi ini akan semakin parah dan mengacaukan perdamaian dan keamanan di Moldova.

“Perang ini membahayakan pasokan listrik dan gas. Kami tidak yakin kami dapat menemukan cukup (sumber energi) untuk memanaskan dan menerangi rumah kami, dan bahkan jika kami menemukannya, harganya tidak akan terjangkau bagi masyarakat dan ekonomi kami. Ini bisa membahayakan perdamaian dan keamanan sosial kami,” kata Presiden Sandu kepada para delegasi dalam pidatonya, dikutip dari Al Jazeera.

2. Prancis, Jerman, dan Rumania janjikan bantuan senilai Rp2,5 triliun

Pertemuan di Paris ini merupakan kali ketiga usaha penggalangan bantuan bagi Moldova. Dua pertemuan sebelumnya di Berlin dan Bukares berhasil mengumpulkan ratusan juta dolar AS. Namun, seiring berjalannya perang, kebutuhan Moldova terus meningkat.

Prancis, Jerman, dan Rumania berjanji akan menyalurkan bantuan senilai 160 juta dolar AS (setara Rp2,5 triliun). Prancis janji memberikan bantuan dengan proporsi paling besar yaitu 100 juta dolar AS, sedangkan Rumania dan Jerman masing-masing sekitar 30 juta dolar AS.

Presiden Sandu menyambut baik janji pada konferensi ini. Bantuan dari negara donatur dinilai akan sangat membantu untuk menjaga stabilitas di Moldova dan Eropa, dilansir dari Deutsche Welle.

3. Moldova semakin mesra dengan negara Uni Eropa

Konferensi ini mencerminkan usaha Uni Eropa untuk melawan pengaruh Rusia di Moldova. Pada awal bulan, Uni Eropa menjanjikan bantuan hingga 250 juta euro (sekitar Rp4 triliun) untuk Moldova. 

"Kami akan mendukung Moldova tidak hanya saat melewati musim dingin yang sulit ini, tetapi juga saat berjalan di sepanjang jalan menuju anggota Uni Eropa," kata Menteri Luar Negeri Rumania, Bogdan Aurescu.

Moldova juga telah mengajukan proposal untuk bergabung ke Uni Eropa bersama Ukraina. Namun, proses integrasi tersebut akan memerlukan berbagai penyesuaian dan waktu yang panjang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us