75 Tahun Iran-Indonesia, Gelar Pameran Arsip Bersejarah di TIM
- Bukti nyata para pemimpin: Pameran menampilkan kerja keras para pemimpin, diplomat, dan masyarakat kedua negara dalam membangun kerja sama selama 75 tahun terakhir.
- Berasa nostalgia: Pameran arsip memiliki nilai sentimental bagi Boroujerdi yang pernah bertugas di Indonesia sekitar dua dekade lalu.
- Peran aktif kedua negara dalam Gerakan Non-Blok (GNB): Dokumen-dokumen menunjukkan kedekatan Iran dan Indonesia di panggung internasional, khususnya dalam organisasi multilateral.
Jakarta, IDN Times – Republik Islam Iran dan Republik Indonesia merayakan tonggak sejarah penting dalam hubungan bilateral kedua negara melalui gelaran pameran arsip bertajuk "Archives Exhibition on the Occasion of 75 Years of Diplomatic Relations Indonesia – Iran" di Taman Ismail Marzuki, Rabu (26/11/2025).
Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, H.E. Mohammad Boroujerdi, menegaskan bahwa meskipun hubungan diplomatik resmi baru berusia 75 tahun, ikatan antara masyarakat kedua bangsa sebenarnya telah terjalin jauh lebih lama.
"Hubungan antara Iran dan Indonesia sudah terjalin sejak ribuan tahun yang lalu, atau mungkin ratusan tahun yang lalu. Namun, hubungan diplomatik resmi baru terjalin 75 tahun yang lalu," ujar Boroujerdi.
1. Bukti nyata kerja sama solid para pemimpin
Boroujerdi menjelaskan bahwa pameran ini menampilkan bukti nyata kerja keras para pemimpin, diplomat, dan masyarakat kedua negara dalam membangun kerja sama yang solid selama tujuh setengah dekade terakhir.
"Hari ini kita memiliki hubungan yang sangat baik dengan Indonesia, hubungan yang sangat bersahabat, dan kami menghargai semua upaya yang dilakukan oleh rekan-rekan sebelum kami," ucapnya.
2. Berasa nostalgia
Bagi Boroujerdi, pameran arsip ini tidak hanya sekadar catatan sejarah negara, melainkan juga memiliki nilai sentimental pribadi. Boroujerdi mengungkapkan bahwa dirinya pernah bertugas di Indonesia sekitar dua dekade lalu.
"Bagi saya pribadi, beberapa di antaranya terasa nostalgia. Saya pernah bertugas di sini antara tahun 2000 hingga 2003, jadi melihat arsip-arsip ini membawa kenangan tersendiri," ungkapnya.
3. Peran aktif kedua negara dalam Gerakan Non-Blok (GNB)
Salah satu sorotan utama dalam arsip yang dipamerkan adalah dokumen-dokumen yang menunjukkan kedekatan Iran dan Indonesia di panggung internasional, khususnya dalam organisasi multilateral.
Boroujerdi menyoroti peran aktif kedua negara dalam Gerakan Non-Blok (GNB) sebagai salah satu pilar penting sejarah diplomasi dunia modern.
"Semuanya menunjukkan bahwa Iran dan Indonesia selalu memiliki hubungan yang sangat erat di organisasi-organisasi internasional. Mereka mulai aktif dalam Gerakan Non-Blok bersama-sama," jelasnya.
