Ada Tanda Penyiksaan di Jasad Warga Palestina yang Dipulangkan Israel

- Otoritas Palestina menduga kemungkinan adanya pencarian organ
- 120 jenazah warga Palestina telah dikembalikan sejak gencatan senjata
- Sebanyak 735 jenazah tahanan Palestina masih ditahan Israel
Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, Munir al-Bursh, mengatakan bahwa jenazah tahanan Palestina yang dikembalikan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan luka bakar.
“Jenazah para tahanan Gaza dikembalikan kepada kami dalam keadaan terikat seperti binatang, dengan mata tertutup, dan terdapat tanda-tanda penyiksaan dan luka bakar yang mengerikan – bukti kekejaman yang dilakukan secara diam-diam,” tulis Bursh di media sosial X pada Kamis (16/10/2025).
Ia mengungkapkan bahwa jenazah-jenazah tersebut tidak langsung dimakamkan, melainkan disimpan selama berbulan-bulan di kamar mayat Israel. Sebagian besar korban dieksekusi setelah diikat. Bursh menggambarkan kondisi ini sebagai kejahatan perang total dan menyerukan penyelidikan internasional segera untuk menyeret para pelaku ke pengadilan.
1. Otoritas Palestina menduga kemungkinan adanya pencarian organ
Dilansir dari Al Jazeera, jenazah-jenazah tersebut merupakan laki-laki berusia antara 25 hingga 70 tahun. Sebagian besar mengenakan pakaian sipil, sementara beberapa lainnya memakai seragam, yang mengindikasikan bahwa mereka adalah pejuang Palestina. Banyak dari jenazah tersebut telah membusuk atau hangus terbakar. Beberapa kehilangan anggota tubuh atau gigi, sementara yang lain tertutup pasir dan debu.
Kantor Media Tahanan Palestina juga menyinggung kemungkinan terjadinya pencurian organ dari beberapa jenazah yang dikembalikan.
“Data awal menunjukkan adanya kemungkinan pencurian organ manusia dari sejumlah jenazah, dalam sebuah kejahatan yang melampaui batas kemanusiaan dan mengungkap praktik kriminal sistematis oleh pendudukan terhadap warga Palestina, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal,” demikian pernyataan dari kantor tersebut, dikutip dari Anadolu.
Pihaknya menambahkan bahwa bukti-bukti menunjukkan beberapa korban dieksekusi secara kejam setelah ditangkap, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan internasional dan Konvensi Jenewa Keempat.
2. 120 jenazah warga Palestina telah dikembalikan sejak gencatan senjata
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 120 jenazah warga Palestina telah kembalikan oleh Israel melalui Komite Palang Merah Internasional sejak Selasa (14/10/2025). Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang di dukung oleh Amerika Serikat (AS), Israel diwajibkan menyerahkan jenazah 15 warga Palestina untuk setiap jenazah sandera Israel yang dikembalikan.
Pejabat kesehatan di Gaza mengatakan, pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap masuknya peralatan uji DNA ke wilayah tersebut telah menyulitkan mereka untuk mengidentifikasi jenazah. Akibatnya, pihak kamar jenazah terpaksa mengandalkan ciri fisik dan pakaian untuk proses identifikasi.
Sameh Hamad, anggota komisi yang bertugas menerima jenazah di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, mengatakan bahwa Palang Merah hanya mengidentifikasi tiga korban tewas, sehingga banyak keluarga masih diliputi ketidakpastian mengenai nasib kerabat mereka.
Rasmiya Qudeih termasuk di antara para keluarga yang menunggu di luar Rumah Sakit Nasser, berharap putranya berada di antara jenazah yang diserahkan Israel. Putranya menghilang pada 7 Oktober 2023, tepat pada hari serangan Hamas di Israel selatan. Ia diberitahu bahwa putranya tewas akibat serangan udara Israel.
“Insya Allah, dia ada di antara jenazah-jenazah itu,” ujarnya.
3. Sebanyak 735 jenazah tahanan Palestina masih ditahan Israel
Menurut Kampanye Nasional Palestina untuk Pemulangan Jenazah Para Syuhada, Israel saat ini masih menahan jenazah 735 tahanan Palestina, termasuk 10 perempuan dan 67 anak-anak.
Awal bulan ini, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa pasukan Israel telah membongkar makam dan mengambil sedikitnya 2.450 jenazah warga Palestina selama perang di Gaza. Laporan media juga menyebutkan bahwa sekitar 1.500 jenazah lainnya disimpan di kamp tahanan militer Sde Teiman, Israel selatan, sejak Oktober 2023.
Dilansir dari MEE, sejumlah organisasi hak asasi manusia telah berulang kali mengecam kebijakan Israel yang menahan jenazah warga Palestina, dan menyerukan agar jenazah-jenazah tersebut segera dikembalikan kepada keluarga mereka. Berdasarkan hukum Israel, penahanan jenazah warga Palestina diperbolehkan dan telah diterapkan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan hampir 68 ribu warga Palestina sejak Oktober 2023. Pejabat setempat mengatakan bahwa jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, dengan puluhan ribu jenazah diyakini masih tertimbun di bawah reruntuhan.