Armenia Setuju Kembalikan Empat Desa ke Azerbaijan

Jakarta, IDN Times - Azerbaijan pada Jumat (19/4/2024) melaporkan, Armenia sepakat untuk mengembalikan empat desa dalam sebuah keputusan di perbatasan. Desa tersebut diduduki etnis Armenia sejak awal tahun 1990-an. Kesepakatan itu disebut sebagai peristiwa bersejarah yang telah lama ditunggu-tunggu.
Pemukiman itu sebenarnya sepi. Tapi, secara strategis penting karena dekat dengan jalan raya utama Armenia di utara, yang menuju perbatasan dengan Georgia. Itu juga merupakan jalur utama perdagangan dan jalur pipa penerimaan gas dari Rusia.
1. Kesepakatan komisi perbatasan

Kesepakatan tercapai usai pertemuan komisi demarkasi perbatasan yang kedelapan. Delegasi Azerbaijan dipimpin Wakil PM Shahin Mustafayev dan Armenia dipimpin Wakil PM Mher Grigoryan.
Dilansir Daily Sabah, komisi tersebut mencapai kesepakatan untuk beberapa masalah, termasuk penentuan perbatasan di sepanjang provinsi Gazakh di Azerbaijan. Beberapa garis-garis perbatasan lainnya juga telah disepakati.
"Sebagai hasil pertemuan, Komisi Negara mengenai penetapan batas negara antara Azerbaijan dan Armenia. Armenia telah setuju untuk mengembalikan empat desa yang berada di bawah pendudukan sejak awal tahun 1990an," kata Aykhan Hajizada, juru bicara Kementerian Luar Negeri Azerbaijan.
2. Pengurangan risiko konflik di perbatasan
Pada September lalu, Azeri melancarkan serangan kilat untuk mendapatkan kendali atas Karabakh, wilayahnya yang diduduki etnis Armenia sejak 1990-an. Hampir 100 ribu penduduk melarikan diri dari wilayah itu dalam beberapa hari.
Upaya perdamaian dan kesepakatan soal garis demarkasi antara keduanya terus dilakukan.
"Dalam proses ini, Republik Armenia menerima pengurangan risiko yang terkait dengan penetapan batas dan keamanan perbatasan," kata kantor PM Armenia dikutip dari Reuters.
Pada praktiknya, Armenia sebenarnya tidak menyerahkan empat desa, tapi hanya dua setengah desa. Ini karena Azeri telah menguasai sebagian pemukiman pada serangan kilat tahun lalu.
3. Syarat perjanjian perdamaian

Empat desa yang dikembalikan Armenia adalah desa Baghanis Ayrum, Asagi Eskipara Heyrimli dan Kizilhacili. Semua desa tersebut diduduki Armenia seltelah Perang Karabakh Pertama pada 1988-1994. Azeri menuntut pengembalian desa tersebut sebagai syarat perjanjian perdamaian.
Dilansir Al Jazeera, Rusia yang merupakan sekutu kedua negara telah menjadi penengah dalam konflik tersebut. Bahkan, Moskow menempatkan pasukan penjaga perdamaian setelah perang besar pada 2020.
Tapi, Kremlin berencana pekan ini mulai menarik pasukan tersebut. Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dijadwalkan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pekan depan.