AS Ancam Tarik Diri dari Upaya Perdamaian Lebanon

Jakarta, IDN Times - Utusan Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein, mengancam akan menarik diri sebagai perantara upaya mediasi yang bertujuan untuk merundingkan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon jika Tel Aviv tidak menerima proposal AS.
Hochstein memberi tahu Duta Besar Israel untuk AS, Michael Herzog, bahwa jika Tel Aviv gagal merespons secara positif terhadap proposal gencatan senjata AS dengan Lebanon, AS akan menarik diri dari proses mediasi yang dipimpin oleh mereka antara kedua pihak.
1. Safari ke Lebanon dan Israel

Awal pekan kemarin, Hochstein sempat mengunjungi Beirut untuk perjalanan dua hari, di mana dia bertemu dengan pejabat Lebanon. Setelah itu, ia akan melanjutkan perjalanan ke Israel untuk kunjungan yang berlangsung hingga Jumat, 22 November kemarin.
AS dilaporkan mengupayakan gencatan senjata antara kelompok Hizbullah Lebanon dan Israel, yang mendapatkan dukungan penuh dari Washington dalam agresinya terhadap Gaza dan Lebanon, dikutip dari ANTARA, Senin (25/11/2024).
2. Israel ingin tetap bombardir Lebanon Selatan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengajukan kebebasan untuk melakukan operasi militer di Lebanon selatan sebagai syarat untuk menyetujui gencatan senjata.
Syarat yang diajukan sepekan yang lalu, telah ditolak oleh Ketua Parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang sebelumnya meninjau proposal AS tersebut.
Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sheikh Naim Qassem, mengatakan Hizbullah telah menyampaikan komentarnya terhadap proposal AS tersebut.
Qassen menegaskan bahwa sekarang tergantung pada keseriusan Netanyahu dalam mencapai kesepakatan, seraya mengemukakan kembali prinsip-prinsip Hizbullah dalam bernegosiasi.
"Kami bernegosiasi dengan dua syarat: pertama, penghentian agresi Israel secara lengkap dan menyeluruh, dan kedua, perlindungan terhadap kedaulatan Lebanon," katanya.
3. Israel disebut bakal setujui gencatan senjata

Dalam perkembangan terkait, Channel 14 Israel mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Israel berada di ambang mengakhiri perang di Lebanon, yang diharapkan akan terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Pejabat itu menambahkan bahwa kesepakatan akan ditandatangani di hadapan orang Amerika dan akan bersifat sementara sebelum beralih ke perjanjian permanen dengan Lebanon.
Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa pasukan Israel akan dialihkan ke operasi di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.