Kolombia dan Nikaragua Protes Serangan AS di Pesisir Venezuela

- Kolombia berkomitmen melawan penyelundupan narkoba
- Nikaragua menuduh AS berniat menggulingkan pemerintahan Venezuela
- Kolombia dan Venezuela kirim 25 ribu tentara di perbatasan untuk melawan penyelundupan narkoba
Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro, pada Rabu (3/9/2025), memprotes soal serangan Amerika Serikat (AS) terhadap kapal boat yang diduga menyelundupkan narkoba di perairan Venezuela.
“Serangan kapal yang menewaskan 11 orang di perairan Venezuela telah melanggar prinsip proporsional secara keseluruhan dan ini adalah sebuah pembunuhan. Inikah cara Anda melakukan interdiksi maritim,” ungkap Petro.
Sebelumnya, Petro sudah memperingatkan AS bahwa rencana invasi ke Venezuela adalah sebuah kesalahan besar. Invasi militer hanya akan membuat Venezuela seperti Suriah.
1. Kolombia terus mengupayakan perlawanan terhadap penyelundupan narkoba
Menteri Luar Negeri Kolombia, Rosa Villavicencio menyebut, penerjunan kapal perang AS ke Laut Karibia di luar perkiraan. Menurutnya, Kolombia dan Venezuela sudah mengupayakan perlawanan terhadap penyelundupan narkoba.
“Tidak dapat diragukan lagi bahwa seluruh negara di Amerika Latin berkomitmen kuat melawan penyelundupan narkoba. Namun, langkah yang dilakukan AS kali ini tidak beralasan,” tuturnya, dikutip dari The Latin Times.
Villcivencio menyebut bahwa narasi dari AS ini telah membuat kebingungan dari warga di negara Amerika Latin. Ia menilai tidak ada intensi untuk melakukan serangan.
2. Nikaragua sebut AS berniat menggulingkan pemerintahan Venezuela

Sementara itu, Presiden Nikaragua, Daniel Ortega mengatakan bahwa pengiriman kapal perang di Laut Karibia ini adalah langkah untuk menggulingkan pemerintahan Venezuela.
“Langkah dari AS untuk mengirimkan kapal perang ini berarti mengintimidasi pemerintahan negara-negara Amerika Latin, mengintimidasi rakyat, dan mencoba untuk melengserkan pemerintahan Venezuela,” kata Ortega, dikutip dari The Tico Times.
Ortega menyebut, Venezuela sudah melakukan langkah untuk melawan penyelundupan narkoba. Sedangkan, operasi militer AS ini adalah sebuah ancaman kepada rakyat Venezuela. Presiden berusia 79 tahun itu menuding AS tidak memiliki kapasitas untuk melawan konsumsi narkoba di dalam negaranya sendiri.
3. Kolombia dan Venezuela kirim 25 ribu tentara di perbatasan
Pekan lalu, Kolombia dan Venezuela sudah menerjunkan 25 ribu tentara di perbatasan untuk melawan penyelundupan narkoba. Pengiriman tentara ini sesuai dalam operasi bilateral antara kedua negara.
“Militerisasi ini adalah bagian dari operasi bilateral yang dilakukan sejak Januari. Saat itu, militer Kolombia meningkatkan pasukannya di Catatumbo hingga 10 ribu pasukan. Aksi ini berhasil menurunkan jumlah pasukan mafia,” ujar Petro, dilansir Colombia Reports.
Sementara itu, sebanyak 15 ribu tentara Venezuela akan ditempatkan di dua negara bagian, yakni Zulia dan Tachira.