Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balas Dendam Bom Kabul, Amerika Serang ISIS Pakai Drone!

Korban serangan bom bunuh diri di Kota Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. twitter.com/BarzanSadiq
Korban serangan bom bunuh diri di Kota Kabul, Afghanistan, 26 Agustus 2021. twitter.com/BarzanSadiq

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh seseorang yang terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS), melalui serangan udara menggunakan drone. Serangan udara itu sebagai bentuk balas dendam terkait pengeboman yang terjadi di Bandara Kabul, Afghanistan, beberapa waktu lalu. Dalam peristiwa ini, 13 militer AS tewas.

"Indikasi awalnya adalah kami membunuh target. Kami tahu tak ada korban dari warga sipil," kata pihak militer AS tentang serangan drone itu dalam sebuah pernyataan dilansir ANTARA, Sabtu (28/8/2021).

1. Serangan berada di timur Kabul

Korban berada di lorong rumah sakit bersama anggota keluarganya. (Twitter.com/Syed Shahriyar)
Korban berada di lorong rumah sakit bersama anggota keluarganya. (Twitter.com/Syed Shahriyar)

Komando Pusat AS mengonfirmasi serangan tersebut berada di Nangarhar, provinsi yang berada di timur Kabul.

Serangan udara AS itu terjadi pada Jumat, 27 Agustus 2021 waktu malam waktu setempat. Sejumlah warga mengaku mendengar suara ledakan tersebut. Namun, belum dapat dikonfirmasi suara ledakan itu berasal dari serangan drone atau bukan.

2. Bom Kabul sebabkan 110 orang tewas, termasuk 13 militer AS dan 28 pejuang Taliban

Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)
Ilustrasi Bom (Teroris) (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelumnya, Ibu Kota Afghanistan, Kabul, diguncang dua serangan bom pada Kamis (26/8/2021) yang dilancarkan kelompok teroris Islamic State-Khorasan (ISIS-K), dikenal pula sebagai Islamic State of Khorasan Province (ISKP).

Dikutip dari Al Jazeera, 110 orang dilaporkan meninggal dunia akibat bom bunuh diri di sekitar akses masuk Bandara Hamid Karzai, Kabul, dan Hotel Baron. Selain tembakan, ISIS-K juga menembaki warga sipil dan militer yang sedang melakukan misi evakuasi.

ISIS-K mengklaim serangan mereka ditujukan kepada penerjemah dan kolaborator yang bekerja untuk militer Amerika Serikat (AS).

3. Biden berjanji akan membalas dendam

Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)
Presiden Amerika Serikat dari Demokrat Joe Biden melambaikan tangan kepada wartawan sebelum masuk ke pesawat kampanye menjelang perjalanan menuju North Carolina, di Bandara Newscastle di Newcastle, Delaware, Amerika Serikat, Minggu (18/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner)

Di antara para korban adalah 13 prajurit marinir AS. Gugurnya tameng demokrasi AS tersebut mengundang respons keras dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Bagi mereka yang terlibat dalam serangan ini, maupun semua orang yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan memburu kalian dan membuat kalian membayar semua ini," ujar Biden.

Taliban menegaskan mereka tidak terlibat dalam serangan berdarah itu. Mereka juga melaporkan adanya korban jiwa dari kelompoknya.

Sementara, berdasarkan informasi yang dirilis penguasa de facto Afghanistan itu, setidaknya 28 anggota Taliban terbunuh ketika serangan terjadi, seperti dilansir dari Reuters.

Meskipun begitu, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid memastikan tidak ada pejuang mereka yang tewas ketika dua bom meledak di Kabul.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in News

See More

Jembatan Hongqi di China Runtuh, Hanya Beberapa Bulan Setelah Dibuka

12 Nov 2025, 16:01 WIBNews