Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balas Dendam, Turki Serang 71 Basis Kurdi di Suriah dan Irak

ilustrasi (Unsplash.com/Chandler Cruttenden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Nasional Turki, Yasar Guler, mengatakan pasukannya telah melancarkan serangan udara di 71 lokasi berbeda terkait kelompok Kurdi. Serangan tersebut merupakan aksi balas dendam setelah 12 tentara Turki tewas di Irak.

Pada Rabu (27/12/2023), Guler mengatakan serangan itu menewaskan sedikitnya 59 anggota militan Kurdi.

Kurdi belum memberikan komentar sehingga jumlah korban yang disampaika belum dapat diverifikasi.

Organisasi HAM The Syrian Observatory For Human Rights (SOHR) yang berbasis di London melaporkan belasan warga sipil terluka dalam serangan Turki.

1. Sedikitnya 12 tentara Turki tewas di Irak

ilustrasi Pexels.com/ Ivan Hassib)

Serangan balasan Turki menargetkan kelompok militan yang berafiliasi dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Anggota kelompok tersebut berusaha menyusup ke pangkalan Turki di Irak utara pada Jumat akhir pekan lalu.

Dilansir Voice of Europe, upaya militan itu berhasil menewaskan enam tentara Turki. Sehari setelahnya, militan juga terlibat bentrokan dengan pasukan Turki yang menyebabkan kematian enam tentara Ankara lainnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Turki, dari dua insiden kekerasan tersebut berhasil menetralkan 17 anggota militan.

2. Warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan Turki

Serangan pasukan Kurdi tersebut berujung pada respons balas dendam Turki dengan melancarkan serangan udara ke 71 situs Kurdi di Irak dan Suriah. Turki mengklaim serangannya sangat hati-hati untuk menghindari korban sipil dan kerusakan warisan budaya.

Dilansir Associated Press, serangan udara Turki pada Senin di timur laut Suriah menewaskan delapan warga sipil. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Syria Democratc Force (SDF). Sebanyak 12 warga sipil lainnya dilaporkan terluka oleh SOHR.

PKK memiliki basis di Suriah dan Irak utara. Kelompok tersebut telah memimpin pemberontakan sejak 1980-an terhadap Ankara. Turki, Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) memasukkan PKK sebagai organisasi teroris.

3. Turki bertekad terus melakukan serangan balas dendam

Dalam 36 jam terakhir, operasi militer Turki semakin intensif. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjanji untuk membalaskan dendam para tentaranya yang dibunuh pasukan Kurdi.

"Rasa sakit kami sangat besar, namun tekad kami sudah bulat. Kami membalas (kematian) anak-anak kami yang berharga dan kami akan terus melakukannya," kata Guler dikutip dari Al Jazeera.

Perlawanan Turki terhadap PKK sendiri tidak mendapat dukungan kuat dari AS. Ini khususnya pasukan Kurdi di Suriah. AS telah lama berkoalisi dengan Kurdi Suriah dalam perang melawan ISIS.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us