Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banjir Pasien COVID-19, RS di Inggris Mulai Kewalahan

Lonjakan infeksi akan membuat rumah sakit London kewalahan menangani pasien. Ilustrasi (unsplash.com/Adhy Savala)

London, IDN Times – Varian baru virus corona telah memaksa Inggris untuk melakukan penguncian (lockdown) nasional untuk yang ketiga kalinya. Kini National Health Service (NHS), otoritas kesehatan di Inggris, mulai memperingatkan akan bahaya ketidakmampuan rumah sakit dalam menampung pasien.

Meskipun Inggris menjadi negara Barat pertama yang melegalkan vaksin BioNTech-Pfizer dan Oxford-AstraZeneca, namun langkah cepat tersebut sejauh ini masih membuat khawatir. Varian baru virus corona menular dengan cepat. Jika infeksi tidak mengalami penurunan, maka ada ribuan pasien yang tidak mendapatkan tempat tidur perawatan.

Sejauh ini, total infeksi di Inggris menurut data resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah adalah 2.836.801 kasus. Dalam dua hari terakhir, pada tanggal 5-6 Januari 2021, total kenaikan infeksi baru virus corona lebih dari 60.000 kasus.

1. Rumah sakit di Inggris akan kekurangan ribuan tempat tidur

Ilustrasi virus corona (pexels.com/CDC)

Ketika pemerintah Inggris memutuskan untuk melakukan penguncian nasional untuk yang ketiga kalinya, langkah tersebut didukung oleh banyak pejabat. Meskipun penguncian nasional kali ini dianggap akan lebih ketat dari pada sebelumnya, namun cara itu diambil untuk mengurangi secara signifikan lonjakan pasien infeksi.

Para pejabat NHS dan dokter utama rumah sakit di London telah melakukan proyeksi lonjakan infeksi. Melansir dari laman The Guardian, angka perkiraan yang ditemukan dari proyeksi tersebut adalah rumah sakit akan kekurangan antara 1.932 hingga 5.422 tempat tidur pada tanggal 19 Januari 2021.

Rumah sakit benar-benar akan menghadapi kekurangan tempat tidur dengan serius. Beberapa rumah sakit seperti rumah sakit Royal London dan University College telah mengalami tekanan yang hebat akibat membanjirnya pasien. Langkah penguncian nasional untuk menghentikan lonjakan infeksi dikatakan terbukti efektif.

2. Rumah sakit darurat kembali dibuka

Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris. (instagram.com/matthancockmp)

Informasi dari proyeksi kemungkinan bahwa rumah sakit-rumah sakit akan kekurangan tempat tidur, membuat pemerintah mengambil langkah-langkah lain yang diperlukan. Kabarnya, rumah sakit darurat yang pernah difungsikan pada serangan virus gelombang pertama, akan digunakan kembali kali ini.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock merasa prihatin atas tekanan yang terjadi pada rumah sakit-rumah sakit di London. Dia mengatakan, “Jika diperlukan tentu akan digunakan” katanya seperti dikutip dari kantor berita Reuters, mengacu bahwa ada kemungkinan rumah sakit darurat akan kembali lagi digunakan.

Inggris sudah melakukan penguncian nasional pada hari Selasa, 5 Januari 2021. Penguncian yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi tekanan pada rumah sakit. Ketika penerapan penguncian dilakukan, jumlah orang yang meninggal karena virus corona di negara itu telah mencapai 77.342 orang, tertinggi di Eropa.

3. Perawatan di dalam ambulance

Beberapa pasien dirawat di dalam ambulance karena ruang UGD penuh. Ilustrasi (unsplash.com/Rhodi Lopez)

London memiliki layanan 15.600 tempat tidur di semua rumah sakit. Namun perkiraan lonjakan infeksi yang diproyeksikan oleh para ahli, sampai tanggal 19 Januari, jumlah pasien akan melonjak antara 17.115, 18.504 atau bahkan mencapai 20.077 pasien. Proyeksi tersebut jelas telah membuat khawatir karena ribuan pasien kemungkinan tidak akan kebagian tempat tidur perawatan.

King’s Fund, sebuah lembaga pemikir yang fokus pada kesehatan dan perawatan sosial mengabarkan keadaan London yang sudah sangat mengkhawatirkan. Melansir dari Associated Press, “saya berbicara dengan seorang dokter perawatan darurat dari London minggu lalu, dan dia mengatakan bahwa setengah dari shiftnya dihabiskan untuk perawatan di dalam ambulan karena tidak bisa membawa pasien ke UGD” katanya.

Banyak rumah sakit di Inggris telah dipaksa untuk tidak memberikan pelayanan operasi medis. Tekanan yang terus terjadi untuk segera menanggapi wabah, membuat operasi kanker dan pelayanan intensif lain harus ditunda untuk melayani pasien virus corona.

Pada hari Senin, 4 Januari 2021, Inggris telah melakukan vaksinasi terhadap 1,3 juta orang di seluruh negeri. Rencananya pemerintah akan mendirikan hampir 1.000 pusat vaksinasi yang beroperasi di seluruh negeri pada minggu ini. Langkah tersebut adalah cara lain agar dapat segera menghentikan laju infeksi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us