Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belajar Mengolah Sampah dari Korea Selatan

20250523_094913.jpg
Kantor perusahaan daur ulang Korea Selatan, BECO (IDN Times / Satria Permana)

Busan, IDN Times - Sebuah gedung di pusat industri Saenggok, Busan, begitu menarik perhatian. Terdapat patung-patung seperti robot, terbuat dari besi-besi bekas, terpajang di sana, menyambut penulis saat turun dari bus.

Ternyata, gedung itu milik Busan Environmental Corporation (BECO), perusahaan swasta bergerak dalam bidang daur ulang sampah di Korea Selatan. Menarik, karena gedung BECO dibuat dengan konsep artistik dan ramah lingkungan, di tengah pusat industri.

Ketika masuk ke dalam, penulis disajikan sejumlah karya seni yang berasal dari daur ulang sampah makanan, besi, plastik, dan lainnya sudah menyambut penulis bersama para peserta lain dari Indonesia Next Generation Journalist Network by Korea Foundation dan Foreign Policy Community. Kesan jorok karena sampah sama sekali tak ada, karena sebaliknya justru gedung ini sangat bersih.

1. Gak ada kesan jorok

20250523_095040.jpg
Kantor perusahaan daur ulang Korea Selatan, BECO (IDN Times / Satria Permana)

BECO mengemas wajahnya dengan sangat baik. Karena Korea Selatan memiliki Undang-Undang Daur Ulang Sampah, BECO pun melakukan sosialisasi dengan sering menggelar workshop kepada para pelajar hingga mahasiswa.

Mereka sering menggelar edukasi terkait sampah dalam program-program tertentu. Biasanya, momen inilah yang digunakan BECO untuk menarik minat para pelajar dan mahasiswa untuk membuat karya seni.

Karya seni inilah yang dipajang di kantor BECO. Ada cangkang telur yang dibuat menjadi ikan paus, kemudian serpihan kaca menjadi lukisan, jaring ikan diubah fungsinya sebagai ornamen artistik, dan lain-lain. Bahkan, ada lensa kamera yang dibuat untuk melengkapi karya patung rusa.

Di kantor BECO, penulis juga disajikan dengan video game menarik. Ada sejumlah simulator permainan yang berkonsep pemungutan sampah. Namun, permainan itu dikemas dengan menarik karena berbasis balap mobil. Inilah yang membuat para pelajar serta mahasiswa, bahkan penulis, betah berlama-lama di kantor BECO.

20250523_101308.jpg
Salah satu karya seni di perusahaan daur ulang Korea Selatan, BECO (IDN Times / Satria Permana)
20250523_100906.jpg
Salah satu karya seni di perusahaan daur ulang Korea Selatan, BECO (IDN Times / Satria Permana)

2. Diajak ke bukit tandus, mirip arena pertarungan Kamen Rider

20250523_104952.jpg
Saenggok Land Fill, TPA di Busan (IDN Times / Satria Permana)

Bergeser dari kantor BECO, penulis diajak ke lokasi lain di sebuah bukit, Saenggok Land Fill. Bukitnya tandus di tengah, namun sejumlah pepohonan tumbuh dalam pinggiran bukit. Hal itu membuktikan jika tanah di bukit tersebut masih layak ditanami pepohonan.

Bagi kamu, kaum milenials yang nonton serial Kamen Rider atau lebih dikenal sebagai Satria Baja Hitam, pasti akan terkenang dengan lokasi bukit ini sebagai lokasi untuk bertarung dengan monster-monser antagonisnya. Kira-kira seperti itulah gambaran situasi bukit yang penulis sambangi.

Kim Da Hye, staf BECO, yang menemani penulis dan jurnalis lainnya menjelaskan jika bukit itu sebenarnya merupakan tempat penimbunan sampah. Menariknya, sama sekali tak ada bau menyengat yang muncul dari bukit tersebut, meski menjadi tempat pembuangan akhir.

Hal ini disebabkan oleh adanya UU Daur Ulang di Korea Selatan yang sudah berlangsung lama. Sampah-sampah makanan atau basah lainnya, sudah dipilah terlebih dulu untuk diproses di lokasi lain. Nantinya, sampah-sampah itu didaur ulang untuk pakan ternak.

Kemudian, sampah plastik dan yang bisa didaur ulang akan diproses. Sampah-sampah ini akan dibakar di mesin incinerator dengan suhu 850-1.000 derajat celsius. Lalu, sisa pembakarannya ditimbun di Saenggok Land Fill.

Abu dari sampah ini juga tak akan menyebar ke mana-mana. Sebab, abunya akan dikubur di Saenggok Land Fill. Menariknya, asal tanah penimbunan ini juga berasal dari galian pembangunan apartemen di kawasan Busan. Artinya, tak ada sampah yang tersisa di Korea Selatan dan selalu mampu diubah menjadi hal berguna.

Lalu, bagaimana dengan sampah-sampah obat? Residunya tentu masih ada. BECO juga memitigasi hal ini dengan proses tertentu.

Kemudian, ada sampah yang menghasilkan gas pula. Nantinya, sampah-sampah yang menghasilkan gas akan diproses, diolah untuk dijadikan sumber energi listrik ke rumah-rumah penduduk.

3. Diharapkan bisa jadi solusi sampah di Korea Selatan

20250523_102634.jpg
Salah satu karya seni di perusahaan daur ulang Korea Selatan, BECO (IDN Times / Satria Permana)

Saenggok Land Fill sudah beroperasi sejak 1996. Selama 30 tahun beroperasi, TPA Saenggok Landfill sudah melakoni dua fase pembangunan.

Pada fase pertama yang sudah selesai sejak 2005, Saenggok Land Fill beroperasi di tanah seluas 257 ribu meter persegi dan mampu menampung sampah hingga 11.127.000 meter persegi.

Lalu, ada fase kedua yang ditargetkan selesai 2031, Saenggok Land Fill diharapkan bisa mengelola sampah hingga 9.412.000 meter persegi dengan luasan 250 ribu meter persegi.

Perencanaan ini diharapkan bisa menjadi solusi atas beban sampah di Busan yang sudah mencapai 4.000 ton per hari pada 2024 lalu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us