Belarus Tawarkan Jadi Lokasi Negosiasi Damai Rusia-Ukraina

Jakarta, IDN Times - Presiden Belarus Alexander Lukashenko, pada Rabu (5/3/2025), menawarkan negaranya untuk menjadi lokasi perundingan perdamaian Rusia-Ukraina. Ia juga akan menyambut Amerika Serikat (AS) yang mungkin ikut sebagai mediator antara kedua negara.
Sebelumnya, Lukashenko sempat mengklaim Presiden AS, Donald Trump, berniat memisahkan hubungan baik antara Rusia dan China. Ia menyebut Washington sedang mengupayakan pendekatan dengan Moskow.
1. Apresiasi upaya Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina
Lukashenko akan menyambut baik kedatangan Trump, beserta Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Voldodymyr Zelenskyy di Minsk untuk mengakhiri perang di Ukraina
"Bilang kepada Trump bahwa saya di sini bersedia mengharapkan kedatangannya bersama dengan Putin dan Zelenskyy. Kami akan duduk bersama dan merancang perjanjian dengan tenang. Jika Anda memang ingin sepakat untuk membuat perdamaian," terang Lukashenko, dikutip The Moscow Times.
Ia menambahkan, perjanjian perdamaian ini harus melibatkan Zelenskyy karena sebagian besar masyarakat Ukraina mendukungnya. Lukashenko juga mengapresiasi upaya Trump untuk mengakhiri perang di Ukrana.
"Trump adalah sosok pria yang baik. Dia sudah berbicara banyak tentang permasalahan ini dan sudah melakukan sesuatu untuk mengakhiri perang di Ukraina dan perang di Timur Tengah," tandasnya.
2. Klaim AS-Rusia berpotensi menjadi sekutu dekat
Lukashenko menyebut bahwa Washington dan Moskow dapat membentuk sebuah aliansi dan menjadi sekutu dekat. Ia menyebut kedekatan AS-Rusia bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.
"Ini cukup mungkin. Tidak ada yang tidak mungkin. Rusia selalu menjadi sekutu bagi Anda. Moskow yang menjadi negara dengan dominasi militernya sebenarnya tidak berusaha melawan siapapun," tuturnya, dikutip Tass.
Ia mengungkapkan, aliansi antara Rusia dan AS sangat mungkin dan diperlukan untuk mencegah timbulnya konflik, seperti di Ukraina dan Timur Tengah. Persekutuan kedua negara penting untuk pembangunan ekonomi.
Presiden Belarus yang sudah memimpin sejak 1994 itu mengatakan bahwa AS dan Rusia akan mendapatkan keuntungan satu sama lain dengan hubungan baik tersebut.
3. Kremlin sebut Minsk lokasi tepat untuk perundingan damai
Menanggapi tawaran dari Lukashenko, Juru Bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Minsk adalah lokasi yang tepat untuk proses perundingan perdamaian Rusia-Ukraina.
"Permasalahan ini masih belum dibahas dan didiskusikan. Namun, tentu saja, Minsk adalah tempat terbaik bagi kami. Belarus adalah sekutu terbaik kami. Maka dari itu, kota itu adalah tempat terbaik untuk negosiasi," tuturnya, dilansir The Kyiv Independent.
Ia menyambut baik kabar kesiapan Zelenskyy untuk datang dalam negosiasi damai dengan Rusia. Namun, ia menyebut bahwa situasi terkini masih belum berubah antara Rusia dan Ukraina.
"Mengenai pertanyaan siapa yang akan duduk dalam perundingan perdamaian. Hingga kini, masih ada larangan hukum untuk presiden Ukraina bernegosiasi dengan Rusia. Meskipun ada pendekatan positif, tetapi suasana saat ini masih belum berubah," tambahnya.