Berburu Kuliner di Gwangjang Market, Pasar Korea Selatan yang Viral

- Gwangjang Market di Seoul, Korea Selatan populer karena atmosfer tradisional ala Korea Selatan.
- Penulis mencoba berbagai makanan seperti ceker ayam, topokki, kimbab, sannakji, dan hotteok dengan harga yang bervariasi.
- Makanan-makanan tersebut memiliki rasa yang autentik dan otentik Korea Selatan, serta menawarkan pengalaman kuliner yang unik.
Jakarta, IDN Times - Gwangjang Market menjadi salah satu lokasi yang populer buat kalangan turis ketika berkunjung ke Seoul, Korea Selatan. Berawal dari salah satu drama Korea yang muncul di NetFlix, popularitas Gwangjang Market melejit karena menghadirkan atmosfer tradisional ala Korea Selatan.
IDN Times berkesempatan mendatangi langsung Gwangjang Market beberapa waktu lalu. Dalam program Indonesia Next Generation Journalist in Korea by Korea Foundation X FPCI, penulis merasakan atmosfer hangat dan berbeda dari hiruk pikuk yang menyelimuti Seoul.
Di sini, suasana tradisional ala Korea Selatan masih terasa. Pasarnya mirip-mirip jika kamu ke Pasar Santa atau yang serupa di Indonesia. Tata letaknya juga rapi dan tak kotor, membuat kita nyaman untuk berburu makanan.
1. Dibuka dengan Ddakbal, ceker ayam yang nikmat

Usai berkeliling, akhirnya penulis memutuskan duduk di salah satu warung yang dijaga seorang pria dekat salah satu pintu utama. Saat itu, penulis memesan Ddakbal alias ceker ayam ala Korea Selatan dengan saus yang khas.
Harganya 13 ribu won atau sekitar Rp154 ribu untuk satu porsinya. Saat mencobanya, rasa ceker ini benar-benar gurih, manis, dan pedas, karena sausnya. Tekstur cekernya beragam, ada yang lembut dan beberapa justru agak alot karena tulang rangunya masih tertinggal.
Tapi, secara keseluruhan enak. Rasanya sangat berbeda dengan yang disajikan di Indonesia lantaran masih begitu asli dan otentik.
Kemudian, penulis juga mencoba kuliner lain seperti topokki, sannakji, kimbab, hingga hotteok. Topokki di sini agak berbeda dengan Indonesia, karena potongannya lebih besar. Rasanya juga lebih pedas ketimbang yang dijual di Indonesia.
Lalu, kimbab yang dibeli cukup menyegarkan. Sebab, sayuran yang diisi di dalamnya memberikan tekstur khas dan menyegarkan.
2. Coba juga makanan ekstrem

Tantangan paling menarik justru saat menikmati sannakji. Ini termasuk makanan ekstrem karena isian utamanya adalah gurita yang masih hidup.
Jadi, sannakji dibuat dari gurita yang masih hidup dan dipotong-potong langsung di tempat. Nantinya, penjual langsung menyiram gurita itu dengan sejumlah bumbu, saus asam, dan biji wijen di atasnya.
Ketika disajikan, ada beberapa tentakel yang masih bergerak karena baru saja dipotong. Penulis mencobanya dan ternyata rasanya tak begitu buruk, malah terbilang enak.
Teksturnya mirip cumi-cumi, namun rasanya manis karena masih segar. Lalu, rasa sausnya bercampur dengan sempurna dan dilengkapi aroma khas biji wijen.
3. Ditutup hotteok yang manis

Penulis menutup petualangan kulinernya dengan membeli hotteok. Makanan penutup ini mirip dengan roti goreng.
Rasanya pun mirip, manis, kenyal, dan teksturnya sangat lembut. Isi hotteok beragam, mulai dari madu, kacang merah, keju, hingga kombinasi.
Tips jika kamu mau ke sini, harus jeli dalam melihat harga yang dipasang oleh penjualnya. Sebab, dengan makanan yang sama, bukan gak mungkin harganya berbeda di setiap penjual.