Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Biden-Trump Bakal Duel Lagi di Pemilu AS 2024

Joe Biden saat menyampaikan jawaban dalam Debat Calon Presiden Amerika Serikat pada Kamis, 22 Oktober 2020 (Twitter.com/JoeBiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden petahana Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan mantan Presiden AS Donald Trump akan kembali bertarung untuk memperebutkan kursi presiden AS pada November 2024.

Dilansir NPR pada Rabu (13/4/2024), hasil pemilu pendahuluan di sejumlah negara bagian, Biden meraup suara yang cukup untuk maju sebagai kandidat capres AS dari Partai Demokrat.

Biden dinyatakan meraup suara mayoritas dari Georgia dan Mississippi. Biden butuh minimal 1.968 delegasi untuk bisa memenangkan nominasi kandidat. Dia sendiri berhasil meraup 2.107 delegasi.

1. Trump juga raup suara mayoritas di negara bagian lain

Sementara itu, Trump juga meraih mayoritas melewati batas 1.215 delegasi, sebagai syarat dari Republik untuk dirinya bisa maju nyapres tahun ini.

Pada awal pemilu pendahuluan, Trump bahkan berjaya di Iowa. Lowa juga dinilai sebagai negara bagian yang penting. Sebab, dua presiden AS sebelumnya, Barack Obama dan George W. Bush juga memenangkan Kaukus lowa.

2. Apa itu sistem Kaukus atau pemilu pendahuluan?

Kaukus merupakan satu dari dua sistem yang digunakan pada pemilihan awal kandidat calon presiden. Kedua sistem ini dipakai secara berbeda, tergantung kebijakan negara bagian di AS.

Kedua sistem ini bertujuan untuk menentukan jumlah delegasi pendukung capres yang nantinya akan dilaporkan ke konvensi partai.

Para simpatisan dari negara bagian tersebut akan berlomba untuk memaparkan visi-misi sosok kandidat capres yang diunggulkan, sebelum akhirnya memilih. 

3. Nikki Haley mundur dari bursa capres AS

Pada 7 Maret 2024 lalu, eks Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, memutuskan mundur dari bursa capres AS. Haley mundur setelah kalah di pemilu pendahuluan.

Dalam pidatonya, Haley mengatakan Trump kemungkinan besar akan menjadi capres dari Partai Republik. Namun, ia menyatakan tidak akan mendukung Trump.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us