Sungai Paraná Capai Level Terendah dalam Beberapa Dekade

Akibat dampak kekeringan di Amerika Selatan

Rosario, IDN Times - Sungai Paraná adalah sungai utama di Amerika Selatan yang mengalir dari Brasil melintasi Paraguay hingga bermuara di Rio de la Plata yang terletak pada pesisir Uruguay dan Argentina. Akan tetapi kekeringan yang terus melanda Amerika Selatan berdampak pada turunnya level permukaan air salah satu sungai terpanjang di dunia tersebut. 

Padahal selama ini Sungai Paraná menjadi tumpuan ekonomi masyarakat sekitar sekaligus sebagai jalur tranportasi barang dan jasa yang menghubungkan bagian selatan Brasil, Argentina dan Paraguay menuju ke Samudera Atlantik. 

1. Mengalami penurunan permukaan air hingga 17 cm

Sungai Paraná Capai Level Terendah dalam Beberapa DekadePemandangan Isla Toledo di Sungai Parana. (instagram.com/joaquin.sanchezok)

Permukaan air Sungai Parana di Amerika Selatan diketahui kembali mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir sebesar tiga centimeter. Bahkan total penurunan level permukaan air sungai yang menjadi jalur air bagi ekspor produk pertanian ini sudah mencapai 17 cm di bawah permukaan laut. 

Penurunan ini membuat permukaan air sungai di bulan Juli ini berada di bawah rata-rata yang umumnya berkisar pada kedalaman 3,1 meter. Situasi permukaan air sungai disebut menjadi terburuk bagi navigasi kapal karena sejak mencapai -1,4 meter pada tahun 1944, dikutip dari The Rio Times

2. Penurunan permukaan air Sungai Parana diprediksi masih akan terjadi

Baca Juga: 9 Fakta Sungai Cetina, Sungai Paling Indah di Benua Eropa

Dilansir dari Telam, Institut Nasional Air Argentina telah memprediksi sejak September lalu bahwa penurunan level air akan terus terjadi di Sungai Parana. INA mengatakan jika Juli akan menjadi masa kritis lantaran diprediksi air sungai akan turun hingga 22 cm hingga akhir bulan. Bahkan di La Paz, diketahui level air sungai turun hingga 28 cm, tapi di Victoria kondisi disebut masih stabil. 

Pihak INA juga memperingatkan dampak pada navigasi sungai, fauna air, dan kestabilan permukaan air sungai. Sementara Gubernur Entre Rios Gustavo Bordet mengatakan bahwa situasi saat ini sangat mengkhawatirkan lantaran penurunan besar ini akan berdampak pasokan air minum dan ini menjadi hal yang perlu diperhatikan saat ini, di samping isu lingkungan. 

3. Berdampak besar bagi perekonomian wilayah sekitar Sungai Parana

Sungai Paraná Capai Level Terendah dalam Beberapa DekadeKapal barang yang melintas di Sungai Parana. (instagram.com/rosarioarg_)

Sungai Parana yang memiliki panjang lebih dari 5.000 km selama ini dikenal sebagai salah satu sungai pada area dataran rendah terpanjang di dunia. Selain itu, sungai ini juga menjadi tumpuan perekonomian penduduk sekitar baik untuk kebutuhan air minum dan transportasi produk ekspor pertanian gandum dari Brasil selatan, Argentina dan Paraguay melalui pelabuhan Santa Fe, dikutip dari Buenos Aires Times.

Sementara Sekretariat Pertanian dan Peternakan Entre Rios, Lucio Amavet mengatakan bahwa penurunan level air sungai telah berdampak besar pada para kolektor, pencari ikan, transporter, dan lebih dari 3.000 keluarga nelayan yang mencari nafkah dari sungai. Bahkan pada tahun ini kuota ekspor menjadi yang terendah dalam 15 tahun terakhir. 

Menanggapi masalah ini, Gubernur Entre Rios Gustavo Bordet menjelaskan bahwa ia sudah bertemu dengan kepala daerah di sekitar sungai. Bordet juga menyebut apabila ini disebabkan oleh perubahan iklim, terutama dengan adanya deforestasi di area hulu dan perubahan tanah serta sistem pertanian yang berdampak pada kondisi lingkungan, dilaporkan dari Mercopress

Baca Juga: 9 Fakta Sungai Cetina, Sungai Paling Indah di Benua Eropa

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya