Ukraina Bantah Klaim Rusia Sukses Tangkal Serangan Balik

Ukraina mulai serangan balik 

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar, pada Senin (5/4/2023), mengungkapkan bahwa pasukannya berhasil mengambil alih Bakhmut. Ia pun menolak klaim yang menyatakan bahwa pasukan Rusia berhasil menggagalkan serangan balik Ukraina. 

Sejak akhir Mei, perang Rusia-Ukraina kian memanas. Rusia terus melancarkan serangan misil dan drone ke Kiev dan sejumlah wilayah di Ukraina pada malam hari. Kemudian, Kremlin pun menuding Ukraina melancarkan serangan drone balasan ke Moskow dan beberapa kota lain. 

1. Ukraina sebut Rusia distraksi kekalahannya di Bakhmut

Maliar mengungkapkan, pasukan Ukraina terus melanjutkan operasi pertahanan dalam negeri yang termasuk aksi serangan balik di Bakhmut melawan tentara Rusia. 

"Kami terus melanjutkan operasi pertahanan yang dimulai sejak 24 Februari 2022. Operasi defensif terdiri dari semua operasi, termasuk aksi serangan balik melawan musuh. Maka dari itu, di beberapa arah, kami akan memulai serangan balik, termasuk di Bakhmut yang jadi pusat pertempuran," kata Maliar, dikutip Interfax.

Ia pun menyebut bahwa pasukan Ukraina telah memperluas garis depan dan mengambil alih sebagian wilayah. Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa Rusia hanya ingin mendistraksi dan mengalihkan isu. 

"Kenapa Rusia sangat aktif menyebarkan informasi terkait serangan balik ini? Ini karena mereka ingin mendistraksi perhatian publik dari kekalahannya di Bakhmut," tambahnya. 

Baca Juga: Belgia Selidiki Dugaan Senjatanya Dipakai Menyerang Rusia 

2. Rusia klaim gagalkan serangan balik Ukraina di Donetsk

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan balik besar Ukraina di Donetsk. Ukraina disebut meluncurkan enam batalion mekanik dan dua batalion tank untuk menggempur pasukan Rusia. 

Dalam informasi tersebut, ratusan pasukan Ukraina tewas dalam pertempuran. Sedangkan peralatan tempur yang rusak, termasuk delapan tank Leopard sumbangan negara Barat dan 109 kendaraan tempur. 

"Pada Minggu (4/5/2023) pagi, musuh telah melancarkan serangan balik besar. Tujuan musuh adalah menerobos masuk ke lini pertahanan kami yang paling rapuh menurutnya. Musuh gagal mencapai tujuannya dan gagal memperoleh kesuksesan," ungkap Rusia. 

Belum ada verifikasi independen ihwal klaim kedua pihak di Bakhmut. Ukraina-Rusia saling klaim bahwa lawan mereka menderita kekalahan dengan tingginya pasukan yang gugur. 

3. Prigozhin ragukan kebenaran pernyataan Rusia

Bos Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, meragukan pernyataan dari Kemenhan Rusia. Dalam akun Telegram-nya, ia menyebut klaim Moskow sebagai hal gila, sebab pasukan Rusia harus menguasai wilayah seluas 150 kilometer untuk membuat klaim tersebut.

"Saya malah percaya bahwa ini hanyalah pernyataan gila dan tidak masuk akal, seperti halnya dalam film science fiction. Melihat jumlah korban yang diberikan, kami tidak pernah menghancurkan seluruh planet lima kali atau lebih," ujarnya dengan sarkastik. 

Ia pun menyebut bahwa kondisi terkini pasukan Rusia di Donetsk dan Bakhmut sangat sulit. Prigozhin mengungkapkan sejak mengambil alih Bakhmut bulan lalu, Ukraina terus melancarkan serangan dari utara dan selatan. 

"Sekarang sebagian dari wilayah Berkhivka telah dilepaskan. Sejumlah pasukan diam-diam melarikan diri. Tidak tahu malu!" terang Prigozhin. 

Baca Juga: 18 Warga Rusia Tewas usai Konsumsi Minuman Sari Apel Beracun

Brahm Photo Verified Writer Brahm

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya