CEK FAKTA: Prabowo Sebut RI Penyumbang Pasukan Penjaga Perdamaian Terbesar

- Prabowo siap tambah pasukan perdamaian dari Indonesia, bahkan 20 ribu pasukan tambahan.
- Berdasarkan penelusuran IDN Times, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang pasukan terbesar untuk perdamaian dunia.
- Di posisi pertama ada Nepal, diikuti oleh Rwanda, Bangladesh, dan India. Kesimpulannya, pernyataan Presiden Prabowo faktanya adalah benar.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia menjadi salah satu negara yang mengirimkan pasukan penjaga perdamaian terbanyak untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal itu Prabowo sampaikan dalam pidatonya di General Assembly Hall PBB di New York, Amerika Serikat pada Selasa (23/9/2025).
"Saat ini, Indonesia merupakan salah satu penyumbang terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB. Kami akan terus mengabdi di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan pasukan di lapangan," ujar Prabowo.
1. Prabowo siap tambah pasukan perdamaian dari Indonesia

Bahkan, Prabowo juga menyatakan siap mengerahkan 20 ribu pasukan tambahan untuk membantu perdamaian di Gaza dan wilayah konflik lainnya.
"Apabila dan ketika Dewan Keamanan PBB serta Majelis yang mulia ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri bangsa untuk membantu menjaga perdamaian, baik di Gaza maupun di tempat lain," kata dia.
2. Bagaimana faktanya?

Berdasarkan penelusuran IDN Times melalui laman peacekeeping.un.org, faktanya adalah benar Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang pasukan terbesar untuk perdamaian dunia. Data tersebut diambil per 31 Juli 2025.
Indonesia berada di posisi kelima dengan total gabungan kategori jabatan yakni ahli dalam misi 15 orang, satuan polisi 140 orang, polisi individu 70 orang, staf 44 orang dan pasukan 2.497 dengan total 2.766.
3. Di posisi pertama ada Nepal

Sementara itu, di posisi pertama ada Nepal dengan pasukan perdamaian PBB terbanyak dengan total 6.039 orang. Di posisi kedua ada Rwanda 5.905 orang.
Kemudian, di posisi ketiga ada Bangladesh dengan total 5.685 orang dan keempat ditempati oleh India, 5.373 orang.
Kesimpulannya, pernyataan Presiden Prabowo faktanya adalah benar.