Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cerita WNI yang Selamat dari Tragedi Itaewon

Polisi tengah mengecek tempat kejadian perkara pasca tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam. (Dok. Yonhap)

Jakarta, IDN Times - Arista Anjani tak menyangka bahwa liburannya ke Korea Selatan (Korsel) akan diwarnai insiden di Itaewon. Meski demikian, Arista berujung batal mengunjungi Itaewon lantaran merasa tak enak badan pada malam tragedi tersebut.

Tragedi festival Halloween di Itaewon, Seoul, ini menewaskan 151 orang dan 82 orang terluka. Dua Warga Negara Indonesia (WNI) juga dilaporkan luka ringan, namun saat ini keduanya telah kembali ke rumah masing-masing.

1. Batal ke Itaewon pada malam kejadian

Arista yang berwisata ke Korsel seorang diri menginap di daerah Myeongdong, sekitar 3 kilometer dari Itaewon. Sebelumnya Arista sudah berwisata ke Busan terlebih dahulu sebelum ke Seoul.

“Sebenarnya aku mau ke Itaewon pada malam insiden terjadi itu, tapi aku merasa enggak enak badan. Jadi mutusin untuk jalan sebentar di daerah Myeongdong,” kata Arista, kepada IDN Times, Minggu (30/10/2022).

Padahal, tujuan pertama Arista ketika sampai di Seoul adalah mengunjungi Itaewon.

“Alhamdulillah, aku merasa enggak enak badan dan perut kembung, sedikit capek juga. Jadi aku memilih jalan dekat hotel saja dan enggak jadi ke Itaewon,” ujarnya lagi.

2. WNI di Korsel mendapat notifikasi terkait

Arista juga terus menerus mendapatkan notifikasi terkait imbauan pemerintah Korsel agar tidak mengunjungi Itaewon.

“Pas hari kejadiannya sekitar jam 10 atau 11 malam gitu muncul notifikasinya, beberapa traveler negara lain juga dapat. Isinya imbauan untuk jangan ke Itaewon dulu. Itu notifikasi hampir setiap 30 menit sekali update kondisi lalu lintas juga,” ucap Arista.

3. Tragedi Itaewon merupakan yang terparah di Seoul

Ratusan orang dinyatakan tewas pada tragedi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (dok. Yonhap News Agency)

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korsel menyatakan, pesta Halloween tersebut merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan dalam sejarah Negeri Ginseng. Pesta Halloween itu juga merupakan pesta besar pertama yang diadakan tanpa aturan masker dan jaga jarak setelah aturan ketat pandemik COVID-19 diterapkan di Korsel.

Setidaknya, ada 100 ribu orang yang hadir di pesta tersebut dan menyebabkan kepadatan di jalan-jalan sempit distrik Itaewon. Akibatnya, banyak korban mengalami sesak napas, lemas, bahkan serangan jantung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us