Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Evakuasi Ratusan Warganya dari Lebanon

Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Bendera Tiongkok. (Unsplash.com/Macau Photo Agency)
Intinya sih...
  • China evakuasi lebih dari 200 warganya dengan selamat di Lebanon
  • Kedubes China tetap berada di Lebanon untuk membantu warga negara China
  • Operasi evakuasi dilakukan menyusul serangan rudal Iran ke Israel dan serangan Israel ke Lebanon
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - China telah mengevakuasi lebih dari 200 warganya dengan selamat di Lebanon. Hal ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China pada Sabtu (5/10/2024).

"Orang-orang ini, telah dievakuasi dalam dua gelombang, termasuk 3 warga Hong Kong dan 1 warga Taiwan," kata kementerian tersebut.

"Kedutaan Besar (Kedubes) China di Lebanon tetap berada di Lebanon dan terus membantu warga negara China yang masih berada di sana, guna mengambil langkah-langkah keamanan," tambahnya, dikutip dari Reuters.

1. China dan Taiwan evakuasi warganya di tengah eskalasi konflik Timur Tengah

Langkah Beijing tersebut diambil setelah meningkatnya konflik di Timur Tengah, menyusul serangan rudal Iran ke Israel pada Selasa (1/10/2024) dan serangan Israel ke Lebanon.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa 3 warga Taiwan di Lebanon diperkirakan akan kembali ke pulau tersebut bulan ini, dan 2 orang lainnya memilih untuk tetap tinggal karena alasan keluarga. Kementerian menambahkan, seorang warga Taiwan lainnya memutuskan akhir bulan lalu untuk naik kapal keluar dari Lebanon yang diatur oleh China. 

2. China juga telah mengevakuasi warga ke Siprus menggunakan kapal

Kantor berita resmi China, Xinhua, melaporkan pada Kamis bahwa sekitar 80 negara China dan anggota keluarga mereka yang berkewarganegaraan asing tiba dengan selamat di Pelabuhan Limassol, Siprus, pada 1 Oktober. Ini merupakan bagian dari operasi evakuasi yang sedang berlangsung, menyusul pengumuman dari Israel untuk melakukan invasi darat 'terbatas dan terlokalisasi' ke Lebanon.

Kapal 'Xin Xiamen', milik China COSCO Shipping Corporation, berangkat dari Lebanon tepat setelah tengah malam pada Senin, melewati kondisi yang bergejolak dalam perjalanan selama 13 jam untuk mencapai tempat yang aman. Kedubes China di Sprus mendirikan meja layanan khusus di Pelabuhan Limassol, siap membantu para pengungsi dengan memproses dokumentasi dan memberikan dukungan segera.

Dubes China untuk Siprus, Liu Yantao, mengatakan bahwa keberhasilan operasi tersebut merupakan hasil dari respons cepat dan koordinasi yang erat dari Beijing.

"Pemerintah telah melakukan segala upaya untuk mengatasi berbagai kesulitan dan menciptakan kondisi untuk memastikan evakuasi warga negara dengan aman," ujarnya.

3. Ribuan orang di Lebanon mengungsi untuk mencari perlindungan

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan bahwa sebanyak 400 ribu orang telah mengungsi di dalam negeri Lebanon selama dua minggu terakhir karena serangan Israel.

"Orang-orang terus melarikan diri dari konflik di Lebanon, banyak yang mencari keselamatan di tempat-tempat penampungan yang penuh sesak," kata badan PBB tersebut pada Jumat dalam unggahannya di media sosial X.

IOM juga mengatakan bahwa lebih dari 165 ribu orang mencari perlindungan di 906 tempat penampungan kolektif di seluruh negeri. Pihaknya juga menyerukan dukungan internasional di tengah krisis kemanusian yang terus meningkat, 'Dengan meningkatnya kebutuhan, kami menyerukan dukungan masyarakat internasional untuk memastikan keselamatan dan martabat keluarga-keluarga yang mengungsi', dikutip dari Anadolu Agency.

Perang di Gaza menyebar ke Lebanon, ketika Israel melancarkan serangan mematikan di negara itu pada akhir bulan lalu, menewaskan lebih dari 1.100 orang dan membunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.

Kekhawatiran pun berkembang bahwa eskalasi yang berkelanjutan dapat menyebabkan perang habis-habisan di wilayah tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us

Latest in News

See More

Fakta-Fakta Predator Seks Anak di Apartemen Kalibata: Beraksi 12 Tahun

02 Okt 2025, 05:01 WIBNews