Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Rampungkan Terowongan Jalan Tol Terpanjang Sedunia di Xinjiang

Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)
Ilustrasi bendera China. (unsplash.com/CARLOS DE SOUZA)
Intinya sih...
  • Terowongan Tianshan Shengli sepanjang 22,13 km diselesaikan China.
  • Terowongan ini mengurangi waktu tempuh melintasi Pegunungan Tianshan dari beberapa jam menjadi 20 menit.
  • Proyek ini membantu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi regional di Xinjiang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - China menyelesaikan pembangunan Terowongan Tianshan Shengli, yang merupakan terowongan jalan tol terpanjang di dunia pada Senin (30/12/2024). Terowongan ini dibangun melalui pegunungan yang tertutup salju di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang. Proyek ini menandai tonggak penting dalam pembangunan infrastrukturnya.

Terowongan sepanjang 22,13 kilometer tersebut akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk berkendara melintasi bagian tengah Pegunungan Tianshan dari beberapa jam menjadi sekitar 20 menit setelah beroperasi.

"Ini akan secara signifikan meningkatkan konektivitas antara Xinjiang utara dan selatan. Serta, membantu wilayah tersebut, yang merupakan area inti di Sabuk Ekonomi Jalur Sutra, lebih terbuka terhadap negara-negara Eurasia," kata pemerintah regional," dikutip dari The Straits Times.

Selama beberapa tahun terakhir, Xinjiang telah banyak berinvestasi dalam membangun infrastruktur transportasi, meningkatkan jaringan jalan raya, kereta api, bandara, dan pusat logistik untuk mendukung perannya sebagai daerah inti Sabuk Ekonomi Jalur Sutra.

1. Berbagai tantangan yang dihadapi dalam proyek terowongan tersebut

Terowongan tersebut adalah bagian penting dari Jalan Tol Urumqi-Yuli sepanjang 319,72 kilometer, yang membentang dari ibu kota daerah Urumqi di Xinjiang utara hingga kabupaten Yuli di Xinjiang selatan.

Terowongan ini akan mengurangi waktu tempuh antara kedua lokasi tersebut dari sekitar tujuh jam menjadi hanya lebih dari tiga jam. Jalan tol tersebut diharapkan dapat dibuka untuk lalu lintas pada tahun 2025.

Pekerjaan pembuatan terowongan dimulai pada April 2020. Tim konstruksi pun harus mengatasi banyak kesulitan dan terus berinovasi untuk mengatasi tantangan, seperti ketinggian konstruksi rata-rata yang lebih dari 3.000 meter dan kondisi geologi yang rumit. Serta, suhu dingin yang ekstrem dan persyaratan lingkungan yang ketat.

Tim konstruksi juga diharuskan menjaga standar perlindungan ekologi yang sangat tinggi. Ini dikarenakan lokasi konstruksi terletak dekat dengan Gletser Tianshan No.1 dan kawasan perlindungan sumber air minum Urumqi.

2. Semua mesin yang digunakan dalam proyek tersebut adalah buatan dalam negeri

Menurut China Communications Construction Xinjiang Transportation Investment and Development, yang membangun terowongan tersebut, dalam pembangunannya tim mengadopsi pola konstruksi tiga terowongan dan empat terowongan.

"Dua mesin pembor terowongan yang dirancang khusus digunakan untuk membangun lapisan tengah dan membuat platform kerja untuk pembuatan terowongan selanjutnya," kata perusahaan itu.

Pihaknya menambahkan, ini adalah pertama kalinya mesin bor terowongan digunakan untuk membangun terowongan jalan di China. Penggunaan teknologi baru membantu mengurangi waktu konstruksi dari 10 tahun menjadi hanya lebih dari empat tahun.

Presiden perusahaan Cui Jingchuan menuturkan, semua mesin yang digunakan untuk mengatasi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu dikembangkan di dalam negeri.

"Kami telah mematahkan monopoli teknologi negara asing di bidang ini dan menjadi pelopor inovasi," ujarnya.

3. Pembangunan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan transportasi di China

Li Zhicui, seorang profesor di Sekolah Bisnis di Universitas Normal Xinjiang, mengatakan Terowongan Tianshan Shengli merupakan proyek penting yang menunjukkan komitmen teguh China untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui transportasi. 

"Terowongan ini akan berfungsi sebagai koridor pariwisata utama dan meningkatkan daya saing pasar produk lokal dengan membuat transportasi lebih cepat dan murah, sehingga memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan ekonomi regional," kata Li.

"Selain itu, terowongan ini akan meningkatkan komunikasi antara utara dan selatan secara signifikan, membina hubungan yang lebih erat antara kelompok etnis dan mendorong pertumbuhan regional yang seimbang," tambahnya, dikutip dari Xinhua.

Sejak 1950-an, Negeri Tirai Bambu telah berupaya menghubungkan Xinjiang utara dan selatan dengan jalan raya, seperti jalan raya Urumqi-Korla dan Dushanzi-Kuqa. Namun, pembangunan ekonomi dan sosial yang pesat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan transportasi, telah melampaui kapasitas rute-rute tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us