Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

WHO Minta China Transparan soal Data Asal Virus COVID-19

Situasi di salah satu tempat yang berada di Wuhan, Tiongkok. (Pixabay.com/fotografiekb)
Intinya sih...
  • WHO meminta China untuk berbagi data asal-usul COVID-19 demi keharusan moral dan ilmiah.
  • Badan Kesehatan PBB mencatat pernyataan media dari otoritas kesehatan Wuhan terkait virus pneumonia pada 31 Desember 2019.
  • Direktur Jenderal WHO menyebut dunia masih rentan menghadapi pandemik berikutnya yang lebih ganas dari COVID-19.

Jakarta, IDN Times - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta China membagikan data dan akses buat membantu mencari tahu bagaimana COVID-19 bermula, lima tahun sejak pandemik itu mengguncang dunia.

COVID-19 telah menewaskan jutaan orang, menghancurkan perekonomian, dan melumpuhkan sistem kesehatan di seluruh dunia.

"Kami terus meminta China untuk berbagi data dan akses sehingga kami dapat memahami asal-usul COVID-19. Ini adalah keharusan moral dan ilmiah," kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Rabu (1/1/2025).

"Tanpa transparansi, berbagi, dan kerja sama antarnegara, dunia tidak dapat mencegah dan mempersiapkan diri secara memadai untuk epidemi dan pandemi di masa mendatang," lanjut WHO.

1. COVID-19 mengubah dunia

ilustrasi tes usap atau swab test COVID-19 (pixabay.com/k-e-k-u-l-é)

WHO menceritakan pada 31 Desember 2019, kantor perwakilan mereka di China menerima pernyataan media dari otoritas kesehatan di Wuhan mengenai kasus virus pneumonia di kota tersebut.

"Dalam beberapa minggu, bulan, dan tahun setelah itu, COVID-19 telah membentuk kehidupan kita dan dunia kita," kata Badan Kesehatan PBB tersebut.

"Saat kita menandai tonggak sejarah ini, mari kita luangkan waktu sejenak untuk menghormati kehidupan yang telah berubah dan hilang, mengakui mereka yang menderita COVID-19 dan COVID jangka panjang, mengucapkan terima kasih kepada para petugas kesehatan yang telah berkorban begitu banyak untuk merawat kita, dan berkomitmen untuk belajar dari COVID-19 untuk membangun masa depan yang lebih sehat," tegas WHO.

2. Apakah dunia siap jika ada pandemik lagi?

ilustrasi vaksin rabies. (IDN Times/Arief Rahmat)

Awal bulan ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membahas kesiapan dunia menghadapi pandemik berikutnya yang lebih ganas dari COVID-19.

"Jawabannya adalah ya, dan tidak," katanya dalam konferensi pers, Desember 2024.

"Jika pandemik berikutnya tiba hari ini, dunia masih akan menghadapi beberapa kelemahan dan kerentanan yang sama yang menyebabkan COVID-19 bercokol lima tahun lalu," tutur dia.

3. Viral rumah sakit di China penuh pasien menderita influenza A

Bendera China. (IDN Times/Sonya Michaella)

Sejumlah rumah sakit di berbagai wilayah di China dilaporkan penuh dengan pasien yang sakit influenza A. Kondisi ini dikhawatirkan publik bisa menyamai pandemik COVID-19.

Beberapa warganet di media sosial juga menyebutkan gejalanya mirip COVID-19. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan dari pemerintah China terkait viralnya berita ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us